Investor Khawatir Jelang 14 Februari, Rupiah Awal Pekan Merosot 40 Poin
Senin, 05 Februari 2024 -
MerahPutih.com - Pada akhir perdagangan Senin, kurs rupiah ditutup menurun 48 poin atau 0,31 persen menjadi Rp 15.708 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 15.660 per dolar AS. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan ditutup merosot tertekan kekhawatiran investor menjelang Pilpres 2024.
"Rupiah diperkirakan masih akan tertekan selain oleh dolar AS yang menguat, juga tertekan oleh sentimen dan kekhawatiran investor menjelang pilpres," kata analis mata uang Lukman Leong di Jakarta, Senin (5/2).
Baca Juga:
Lukman mengatakan investor khawatir apabila terjadi perpecahan dan ketidakstabilan politik menjelang Pilpres 2024. Apalagi, lanjut dia, Polri telah menyiapkan strategi pengamanan khusus guna mengantisipasi gangguan keamanan selama gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dengan mempertimbangkan risiko kerawanan.
Menurut Lukman, sentimen utama anjloknya rupiah juga datang dari faktor global. Yakni, lanjut dia, menurunnya prospek suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed seiring dengan data ekonomi AS yang lebih kuat.
Baca Juga:
Data tenaga kerja Non-Farm Payrolls (NFP) AS lebih baik dari ekspektasi sehingga mendukung penguatan dolar AS. Dilansir dari Antara, NFP AS untuk Januari 2024 meningkat menjadi 353 ribu dari 333 ribu pada bulan sebelumnya, dan lebih tinggi dari perkiraan sebesar 185 ribu.
Adapun, pemungutan suara Pilpres 2024 di Indonesia akan berlangsung kurang dari dua pekan lagi. Waktu pencoblosan tepatnya akan dilakukan pada 14 Februari 2024 mendatang.
Ada tiga pasangan capres=cawapres yang berkontestasi, yakni duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3. (*)
Baca Juga: