Ini Cerita Versi Dewi Perssik Soal Mobilnya Masuk Jalur Trans-Jakarta

Selasa, 05 Desember 2017 - Luhung Sapto

MerahPutih.com - Pedangdut Dewi Perssik mengklaim mendapat diskresi dari polisi untuk masuk jalur Busway. Saat itu Dewi tengah membawa asistennya, Fitri yang sedang sakit asma untuk dibawa ke RS Fatmawati.

"Asisten saya ini kan juga manusia mas. masa Depe aja yang dapat pengawalan. Jadi saya karena tidak pernah merasakan sakit dia, orang lagi sesak, lagi sakit, mbak saya lagi sakit, mbak saya gak bisa napas, tolongin saya mbak," ujar Dewi Perssik, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/12).

Dewi merasa perlu membawa asistennya ke RS Fatmawati. Pasalnya, Dewi melihat kondisi Fitri sudah mengkhawatirkan.

"Nanti kalau semisal dia kenapa-napa atau maaf, meninggal Saya pasti disalahkan lagi karena kan dia kerja sama saya, Mas," jelas Dewi.

Tanpa pikir panjang, Dewi lalu membawa asistennya ke rumah sakit dengan menggunakan mobil pribadinya. Namun karena kondisi jalanan Mampang Prapatan pada sore hari penuh sesak kendaraan, perjalanan DePe terhambat. DePe juga janjian dengan polisi yang mengawalnya.

"Saya bawa ke rumah sakit terdekat pikiran kami Fatmawati karena jalur ditempuh Lebak Bulus. Saya engga kepikiran (rumah sakit) JMC karena arah pulang. kebetulan polisi tersebut ada di belakang kami, di jalan Mampang," katanya.

DePe mengklaim mendapat arahan dari polisi yang mengawalnya untuk masuk jalur Busway. Saat itu, ia dan suaminya langsung masuk jalur Busway, tepatnya di kawasan Duren Tiga. Namun saat hendak masuk, ada petugas TransJakarta yang menjaga portal dan mobil yang ditumpangi mantan istri Saiful Jamil itu tak dilarang melintas.

"Ya sudah kalau gitu masuk saja jalur Busway, kata bapak polisi tersebut. di Duren Tiga ada petugas portal tidak apa, kami disuruh masuk," sambung Depe.

Sesampainya di halte Pejaten, Dewi terhambat. Ada penjaga portal yang tak memberikan jalan bagi DP. Cekcok mulut tak terelakan dan mengundang sejumlah ojek online dan masyarakat sekitar. Ada yang memvideokan dan akhirnya viral di media sosial.

"Di depan Pejaten Village, (bilang ke petugas penjaga) Pak kami mau masuk dalam pengawalan polisi karena ada yang sakit. Dia lihat kami, langsung cuek. Pura-pura nggak dengar. Ke sebelah kiri, sebelah kami. Jendelanya dibuka sama aku, Mas. Saya bilang, Pak, minta tolong bukain pintu portalnya," kata Dewi.

Dewi sendiri telah melaporkan penjaga jalur busway bernama Harry Maulana Saputra ke Polda Metro Jaya. Namun, semalam, DP enggan membeberkan Laporan Polisi (LP) yang dibuatnya terhadap Harry. Ia beralasan ikut arahan dari petugas piket SPKT agar tak mempublikasikannya ke media. Harry sendiri dilaporkan atas pasal tentang pencemaran nama baik juncto UU ITE pasal 45 juncto pasal 27 ayat 3. (Ayp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan