Ini 5 Solusi untuk Para Guru Seputar Belajar Online
Sabtu, 02 Mei 2020 -
DI tengah pandemi virus corona, kegiatan bersekolah menjadi tantangan besar bagi para pelajar, pengajar, maupun orangtua. Terbiasa tatap muka, kini para pengajar harus mencari cara untuk bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar jarak jauh secara efektif dan ideal untuk semua siswa.
Menyambut Hari Pendidikan Nasional, Wardah Inspiring Teacher telah mengadakan sebuah talkshow seputar 'Pembelajaran Jarak Jauh' bersama Rizqy Rahmat Hani selaku knowledge coordinator Kampus Guru Cikal. Kampus Guru Cikal adalah lembaga pengembangan guru yang memiliki cita-cita untuk mewujudkan pelajar-pelajar yang kompeten.
Berikut merupakan beberapa rangkuman solusi dari talkshow yang telah ditayangkan secara live di akun Instagram @WardahInspiringTeacher.
Baca juga:
1.Ubah beberapa miskonsepsi 'Pembelajaran Jarak Jauh'

Selama ini, Rizqy dan Guru Cikal lainnya memperhatikan bahwa ada beberapa miskonsepsi tentang pembelajaran jarak jauh oleh para pengajar di Indonesia. Pertama, pembelajaran jarak jauh sering dianggap sebagai pembelajaran biasa yang terfokus pada target dan tujuan kurikulum yang harus dicapai.
Kedua, pembelajaran jarak jauh bisa langsung diikuti oleh murid. Padahal, setiap murid memiliki kondisi yang beragam. Sebagian pelajar memiliki keterbatasan sarana dan prasarana, sinyal yang tidak memadai, atau belum terbiasa dengan belajar secara digital.
Ketiga, pembelajaran jarak jauh kebanyakan dianggap sama dengan belajar online. Kenyataannya, pembelajaran jarak jauh tidak selalu memanfaatkan wahana internet. Rizqy juga mengatakan bahwa kegiatan ini bukan kendali guru sepenuhnya, melainkan ada campur tangan pelajar dan orangtua juga di dalamnya.
Terakhir, pembelajaran jarak jauh dianggap hanya sebatas memberi tugas yang menumpuk.
2. Bagaimana cara pembelajaran jarak jauh tanpa menggunakan internet?

Solusinya, para guru bisa menyediakan panduan dan materi ajar yang berlaku untuk satu atau dua minggu ke depan. Materi tersebut bisa diserahkan kepada orangtua agar orangtua juga bisa membantu mengajarkan anak-anaknya dirumah.
Baca juga:
3. Bagaimana menghadapi orangtua murid yang sulit diajak kerjasama?

Pertama, kumpulkan informasi yang cukup tentang orangtua murid dan buatlah kesepakatan bersama tentang kegiatan belajar-mengajar yang akan diterapkan. Jika masih belum efektif, para guru bisa melakukan refleksi dan selalu berinisiatif.
"Intinya selalu cari cara," ungkap Rizqy. Rizqy memberikan salah satu contoh kasus di mana ada orangtua murid yang tidak mendukung pengunaan sarana komunikasi online seperti WhatsApp karena satu dan lain hal. Menanggapi kasus tersebut, sang guru tidak menyerah dan kehabisan akal. Ia mencoba mendatangi langsung ke rumah sang murid agar bisa pembelajaran tetap bisa berlangsung.
" (...) yang penting tujuannya satu, murid tetap bisa belajar," tambahnya.
4. Apa hal-hal yang harus dihindari oleh guru?

Agar tidak memberatkan murid, jangan memberikan tugas untuk tiap mata pelajaran. Buat satu tugas yang bisa mencakup beberapa mata pelajaran. Para guru juga harus menghindari melakukan pembelajaran jarak jauh berdasarkan kurikulum biasa.
5. Bekal apa yang harus dimiliki orangtua agar bisa mengajari anak-anaknya di rumah?

Orangtua harus memiliki komunikasi yang baik dengan para guru dan membuat kesepakatan bersama tentang cara pembelajaran jarak jauh.
Guru bisa memberikan pedoman tentang cara mendampingi anak belajar kepada orangtua yang telah disesuaikan dengan materi ajar dari guru masing-masing. (shn)
Baca juga: