Ini 3 Tren Digital yang Muncul dari Gaya Hidup New Normal Saat Ini!
Rabu, 13 Mei 2020 -
PANDEMI COVID-19 membuat kita semua harus menjalani konsep the new normal, yaitu menganggap rutinitas baru selama wabah virus Corona sebagai hal yang biasa atau normal dilakukan setiap hari.
New normal yang dirasakan semua orang ini juga mempengaruhi perilaku kita secara digital lho! Berikut merupakan perilaku digital masyarakat yang berubah semenjak gaya hidup New Normal berlaku!
Baca juga:
1. Tren menggunakan TikTok dan WhatsApp
Dilansir dari Midia Research, TikTok dan WhatsApp masuk ke dalam daftar sepuluh aplikasi yang paling banyak diunduh pada Maret 2020. Beberapa aplikasi video call juga termasuk dalam daftar tersebut, baik yang dipergunakan untuk urusan bisnis seperti Zoom (urutan pertama) dan Microsoft Teams (urutan kesepuluh) maupun untuk ngobrol bersama teman dan keluarga seperti aplikasi Houseparty yang duduk pada urutan kedua.
2. Bermain game lebih lama dan lebih sering
Sesi bermain game menjadi lebih lama daripada biasanya semenjak karantina, apalagi mobile gaming atau game yang dimainkan di ponsel. Dalam daftar sepuluh aplikasi yang paling banyak diunduh pada Maret 2020, tiga diantaranya adalah mobile game. Game PC dan konsol juga semakin digemari. Laman Midia Research juga melaporkan bahwa Minecraft dan Grand Theft Auto menjadi permainan yang paling laris selama pandemi COVID-19.
Baca juga:
3 Sektor Ekonomi di Dunia yang Paling Parah Terpengaruh COVID-19
3. Segala platform streaming laris manis
Semenjak diberlakukan lockdown di Inggris, Disney TV+ mengalami keuntungan besar. Platform nonton keluaran Disney ini menjadi pilihan sebagian keluarga Inggris untuk membuat anak-anak mereka tetap terhibur ketika isolasi diri. Disney TV+ masuk ke dalam urutan kelima pada daftar 10 aplikasi yang paling banyak diunggah pada Maret 2020.
Meski berhasil meraup keuntungan dari bertambahnya jumlah pengguna yang membludak selama enam bulan terakhir, kini para penyedia platform nonton streaming memiliki satu masalah terpenting yaitu kekurangan konten baru untuk dirilis.
Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung membuat banyak produksi film maupun serial TV harus dibatalkan dan diundur. (shn)
Baca juga: