Indonesia Targetkan Jadi Pusat Fashion Muslim Dunia 2020
Jumat, 27 Mei 2016 -
MerahPutih Bisnis - Project Director Muslim Fashion Festival Indonesia 2016 Taruna K Kusmayad mengatakan dari hasil data State of the Global Islamic Ekonomic Report 2015/2016 pasar pakaian muslim mencapai 230 miliar dolar Amerika Serikat (USD) di tahun 2014 atau setara RP3000 triliun lebih dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 327 miliar USD atau sekitar Rp4.354 triliun di tahun 2020.
"Jika dibandingkan dengan pasar pakaian global, pakaian muslim saat ini berada di urutan ketiga setelah Amerika Serikat (400 miliar USD) dan Cina (310 miliar USD)," kata Taruna dikutip pada laman Muslim Fashion Festival, Jumat (27/5).
Taruna menambahkan begitu pula fenomena yang terjadi di tanah air. Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, praktis kebutuhan akan pakaian muslim begitu tinggi.
"Indonesia menjadi pangsa pasar konsumsi pakaian muslim terbesar ke-5 di dunia (12,69 miliar USD), setelah Turki (24,84 miliar USD), Uni Emirat Arab (18,24 miliar USD), Nigeria (14,99 miliar USD), dan Saudi Arabia (14,73 miliar USD). Sedangkan eksportir terbesar pakaian muslim adalah Cina (28.629 juta USD), India (3.872 juta USD), dan Turki (2.338 juta USD). Memenuhi kebutuhan pasar lokal yang terus melonjak, semakin marak pelaku fashion muslim yang bermunculan serta semakin gencar penyelenggaraan event fashion muslim dari skala kecil hingga besar," tuturnya.
Konferensi Pers Muslim Fashion Festival (Foto: Istimewa)
Menurutnya, menyadari fashion muslim sebagai komoditi paling potensial untuk memasuki pasar internasional. Ditambah lagi, pemerintah pun mencanangkan Indonesia sebagai pusat fashion muslim di tingkat Asia pada tahun 2018 dan tingkat dunia di tahun 2020. Menjadi kiblat mode muslim dunia, berarti menjadi pusat inspirasi atau tren, pusat standardisasi kualitas, pusat produksi, dan pusat belanja.
"Untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut tentu bukan hal yang mudah. Diperlukan kesiapan sektor industri fashion dari hulu hingga hilir, termasuk supply chain (rantai pasokan), mulai dari pra-produksi, produksi, pemasaran, hingga distribusi. Sehingga mutlak dibutuhkan peran serta dari seluruh pihak, baik yang terkait langsung maupun tidak terhadap industri fashion di Indonesia," tuturnya
Melihat peluang yang menjanjikan tersebut, kalangan industri fashion dunia memberi perhatian pada pakaian muslim. Sejumlah merek global, mulai dari kelas high-end hingga high-street fashion tergerak merilis koleksi modest fashion, di antaranya DKNY, Oscar de la Renta, Tommy Hilfiger, Dolce & Gabbana, Zara, Mango, Uniqlo, dan H&M. Beberapa ritel high-end, seperti Moda Operandi dan Net-a-Porter pun tak ketinggalan melakukan kampanye “Ramadhan Style”.(Abi)
BACA JUGA: