Ibu Hamil Dilarang Lihat Gerhana Bulan, Benarkah?
Rabu, 31 Januari 2018 -
Masyarakat berbondong-bondong ingin melihat Super Blue Blood Moon pada Rabu malam (31/1). Ada pula yang sengaja pergi ke dataran tinggi agar dapat melihat gerhana bulan langka. Terlebih fenomena ini terakhir kali muncul tahun 1866.
Fenomena langka tersebut tampaknya tak dinikmati oleh semua orang. Mitos tentang gerhana bulan menghantui para ibu yang sedang mengandung. Banyak ibu hamil yang mengurungkan niatnya untuk menyaksikan fenomena tersebut secara langsung.
Menurut mitos yang selama ini beredar, wanita hamil dilarang keluar rumah saat gerhana bulan. Bahkan di beberapa wilayah, wanita hamil harus bersembunyi di bawah meja.
Penulis buku American Eclipse, David Baron menuturkan bahwa Pemerintah Indonesia tahun 1970 melarang ibu hamil keluar rumah saat terjadi gerhana bulan.
Jika tidak, anak yang dikandung akan mengalami kebutaan atau bibir sumbing. Faktanya, itu hanya isapan jempol belaka. Gerhana bulan tak berpengaruh apa-apa bagi wanita hamil.
"Melihat gerhana bulan takkan berefek apa-apa bagi ibu hami," demikian ujar dr. Anna Asmaul saat dihubungi merahputih.com.
Dirinya meyakinkan bahwa mitos tersebut tak ada hubungannya dengan penjelasan ilmiah. Fenomena ini bahkan dapat dinikmati secara langsung tanpa menggunakan kacamata. Hal tersebut karena sinar pada bulan hanya pantulan dari matahari dan takkan berbahaya bagi mata. (Avia)