I-Boy, Alat Pendeteksi Korban Bencana Buatan ITS

Senin, 25 Januari 2021 - P Suryo R

BENCANA yang kerap melanda Indonesia, kemudian memuclkan ide untuk mempercepat pencarian korban. Maka hadirlah alat pendeteksi korban bencana menggunakan serangga. I-BOY, nama alat pendeteksi tersebut yang ditemukan oleh Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Ketua Tim Spektronics, Michael Adrian Subagio mengatakan, awal ide inovasi ini dari banyaknya serangga yang ada di Indonesia, sebagai negara tropis. Serangga ini bisa dimanfaatkan sebab berdaya cium atau endus yang luar biasa.

Baca Juga:

Jenius, Para Bintang K-Pop ini Memiliki IQ di Atas Rata-Rata

gempa
Pencarian korban bencana alam biasanya memakan waktu. (Foto: Antara)

"Kalau pakai anjing butuh waktu paling enggak sebulan. Kalau pakai serangga bisa langsung," ungkap Michael di Surabaya, Jumat (22/01/2021).

Ia menambahkan, penggunaan serangga sebagai pendeteksi keberadaan manusia korban bencana ini lebih efektif dibanding menggunakan anjing. Ukuran serangga kecil mempermudah masuk ke sela-sela kecil, apalagi di tempat reruntuhan bencana gempa.

Sementara ini, timnya hanya membuat sistem untuk serangga jenis kecoa dan kumbang. Sistem ini bekerja dengan memasang perangkat elektronik pada serangga hidup sebab dianggap lebih fleksibel dan bergerak sesuai kemampuannya sendiri.

"Untuk itu, kenapa pakai serangga asli dan bukan pakai robot mikro, karena nggak perlu tenaga tambahan seperti baterai atau perlu supply power," jelasnya.

Penggunaan Internet of Thing (IoT)

Bagi Michael, serangga itu harus dipasangi perangkat elektronik. Namun, pemasangannya tak menyakiti serangga tersebut. Penambahan perangkat hanya berupa backpack kecil yang diletakkan di atas serangga. Dari perangkat ini tim penyelamat bisa menangkap informasi tambahan di lokasi kejadian.

"Saat pengoperasian digunakan Internet of Things (IoT) berupa bluetooth sehingga gerakan serangga lebih terintegrasi. Menggunakan bluetooth dan perangkat amplifier tambahan untuk memperkuat sinyal, serangga-serangga tersebut diharapkan mampu mendeteksi korban bencana di lokasi yang sempit," paparnya.

Michael menyebut ada banyak cara yang bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan manusia dengan inovasinya ini. Pertama, menggunakan kemampuan alamiah serangga itu sendiri.

Baca Juga:

Maxis Umumkan Purwarupa The Sims 5 Gunakan Unreal Engine

serangga
Memanfaatkan kemampuan membau serta kemampuan deteksi suhu. (Foto: Unsplash/Fleur)

"Kita manfaatkan kemampuan membau serta kemampuan deteksi suhu serangga untuk mendeteksi keberadaan manusia akan lebih mudah," tutur Michael.

Cara lainnya yakni dengan memanfaatkan mikrofon dan kamera berukuran mikro yang terpasang pada perangkat. Dengan memanfaatkan perangkat mikro ini, bisa melakukan live streaming. Operator juga nantinya bisa mengarahkan.

Pemanfaatan bluetooth untuk mendeteksi keberadaan serangga dan melakukan transmisi data masih ada kekurangan. Akurasi penelitian yang sudah ada sebelumnya tidak mencapai 100 persen. Sehingga untuk memperoleh akurasi tinggi perlu dilakukan banyak riset.

"Semoga akan ada lebih banyak riset untuk inovasi ini kedepannya, sebab ini masih tahapan awal," pungkas Michael. (Andika Eldon/Surabaya)

Baca Juga:

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan