HUT ke 493 Jakarta, Anies Diminta Lunasi Janji Atasi Persoalan Ibu Kota
Senin, 22 Juni 2020 -
MerahPutih.com - Tepat hari ini 22 Juni 2020, DKI Jakarta berulang tahun ke-493. Namun, terdapat sejumlah masalah yang dinilai segera mesti dibenahi.
Pengamat perkotaan Azas Tigor Nainggolan mengatakan, persoalan yang belum mampu disekesaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah persoalan transportasi.
Baca Juga
Libur Akhir Pekan, Taman Hiburan Langsung Diserbu Pengunjung
Tigor mencontohkan integrasi layanan Transjakarta dengan moda angkutan umum massal lainnya di Jakarta pun hingga saat ini belum juga dibangun. Padahal, di Jakarta selain Transjakarta, ada juga layanan Kereta Komuter atau KRL Jabodetabek dan MRT.
"Tetapi sampai hari ini ketiga layanan angkutan umum massal ini belum juga diintegrasikan dalam satu sistem layanan untuk mempermudah akses warga menggunakan angkutan umum massal," jelas Tigor kepada Merahputih.com di Jakarta, Senin (22/6).
Ia melanjutkan, akibat nyata dari tidak adanya integrasi angkutan umum massal adalah kemacetan di Jakarta semakin parah. Kemacetan parah itu disebabkan tidak aksesnya layanan angkutan umum massal di Jakarta sehingga warga lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor pribadi, mobil serta sepeda motor.
Kondisi macet ini selanjutnya menyebabkan buruknya kualitas lingkungan hidup, kualitas udara di Jakarta. Tahun 2019 Jakarta alami kualitas udara sangat buruk dan terburuk di di dunia.
"Bahkan tahun 2019 lalu Jakarta beberapa kali alami menempati posisi pertama kota paling berpolusi di dunia versi AirVisual hari ini," terang Tigor.

Koordinator Forum Warga Kota Jakarta ini menyebut, buruknya kondisi lingkungan hidup di Jakarta ini mempertanyakan Anies yang pernah berjanji dalam Pilkada Jakarta bahwa akan menjadikan Jakarta sebagai Kota Hijau dan Kota Aman yang ramah, sejuk dan aman bagi anak.
Tigor meyakini, buruknya kualitas lingkungan hidup Jakarta juga disebabkan oleh buruknya pelayanan perawatan kota selama masa Anies Baswedan menjadi gubernur Jakarta.
Bukan rahasia jika saat ini layanan kebersihan lingkungan yang biasa dilakukan oleh Pasukan Oranye PPSU, banyak dikurangi dan bahkan terhenti. Saat ini banyak soal dan kampung jadi kumuh dan tidak terawat kebersihannya.
Baca Juga
"Bahkan sampai hari korban masyarakat terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih terus banyak dan sering besar," ungkap Tigor.
Tigor juga menyoroti, program perumahan rakyat, Anies pernah meluncurkan program Rumah DP Rp 0. Program ini pun sampai hari belum juga terwujud, terlihat bentuk rumahnya. Bahwa beberapa waktu tersiar kabar bahwa lokasi atau program Rumah DP Rp 0 bermasalah.
Juga soal manajemen penanganan bencana banjir Jakarta. Banjir Jakarta selama 4 bulan di tahun 2020 ini terjadi setidaknya 8 kali. Padahal sebelumnya banjir Jakarta itu siklusnya 5 tahunan. Tetapi mulai tahun 2020 ini siklusnya mingguan terjadi banjir.
Penyebab banjirnya sama selama 4 bulan itu yakni, tidak adanya perawatan saluran air atau drainase.
"Tidak adanya perawatan drainase dan banjir ini juga menjadi bukti bahwa perawatan kota Jakarta sangat buruk," sebut Tigor.
Begitu pula soal sarana air bersih, Anies berjanji memperluas cakupan dan memperbaiki kualitas layanan air bersih dengan prioritas pada wilayah-wilayah dengan kualitas air terburuk, dan memberikan subsidi langsung untuk warga tidak mampu.
Soalnya sekarang adalah layanan sarana air bersih ini masih saja sama dengan kondisi pada masa gubernur Jakarta sebelumnya. Hingga saat ini pemprov Jakarta tidak mampu mengembangkan penyediaan air bersikap menjadi air layak minum.
"Bayangkan saja, Jakarta sebagai ibu kota dan kota Metropolitan sarana airnya belum layak minum," cetus Tigor.

Tigor berharap, Anies mau menepati janjinya dan fokus pada bidang dasar bagi pemenuhan hidup warga Jakarta. Meski masa kepemimpinnya tinggal tersisa dua tahun lagi.
"Tinggal warga Jakarta, juga rakyat Indonesia bisa menilai dan mengevaluasi kualitas seorang Anies Baswedan," tutup Tigor.
Seperti diketahui, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebut tema HUT ke-493 DKI adalah Jakarta Tangguh.
Sementara logo HUT DKI Jakarta kali ini adalah lingkaran, yang di dalamnya terdapat Monas, MRT, menteri, masker, dan tiga kepalan tangan. Lingkaran menggunakan garis warna hitam, dengan bagian bawah lingkaran tertulis, ‘Jakarta Tangguh’ dan bagian atasnya, ’22 Juni 2020’ yang merupakan hari HUT DKI Jakarta.
“Logo HUT ke-493 DKI Jakarta memiliki makna kota Jakarta yang tangguh, kolaborasi yang harmonis pemerintah kota Jakarta dengan setiap elemen masyarakat. Semangat pantang menyerah yang tak kunjung padam untuk menyosong kota Jakarta yang maju, tangguh, sejahtera dan terlepas dari pandemi COVID-19,” tulis Pemprov DKI dalam akun twitter-nya, @DKIJakarta, Minggu (20/6).
Lingkaran garis hitam menunjukkan ketegasan dan usaha keras Pemprov DKI Jakarta untuk melokalisir dan mencegah penyebaran COVID-19.
Elemen logo pada bagian atas menggambarkan kemajuan kota Jakarta yang gemilang, harapan menuju penghidupan yang lebih baik dan pembangunan yang saling berkesinambungan
Elemen logo di bawah menopang kota Jakarta di tengah pandemi yang disimbolkan dengan tiga kepalan tangan. Kepalan tangan berwarna biru (tenaga medis), kepalan tangan berwarna orange (pemerintah kota Jakarta) dan kepalan tangan berwarna hijau (masyarakat).
Baca Juga
Ketiga tangan mengepal ini saling berkolaborasi mewujudkan kota Jakarta yang tangguh di tengah pandemi yang digambarkan dengan simbol masker.
"Menuju Jakarta yang maju, makmur, sejahtera dan bebas Covid-19,” jelas Pemprov DKI Jakarta. (Knu)