[HOAKS atau FAKTA] : Sri Mulyani dan Ahok Berhasil Tangkap ‘Orang Besar’ di Istana
Rabu, 05 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Beredar sebuah video dari channel YouTube bernama ONE NATION dengan narasi yang menyatakan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok berhasil meringkus orang besar Istana.
Namun, dalam tulisannya tak disebut Istana mana yang dimaksud. Dalam unggahan itu juga disebut Presiden Joko Widodo khawatir akan akan aksi Sri Mulyani dan Ahok.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: NIK Warga Jakarta Dinonaktifkan Permanen Mulai Juni
NARASI
SRI MULYANI & AHOK BERHASIL RINGKUS ORANG BESAR ISTANA INI
KABAR MENGGEMPARKAN
AHOK KEMBALI GEGERKAN PUBLIK
BERHASIL R1NGKUS ORANG BESAR ISTANA INI
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: Timnas Indonesia Gantikan Israel di Olimpiade 2024
FAKTA
Setelah ditelusuri Turn Back Hoaks (Mafindo), thumbnail yang ditampilkan dalam video tersebut merupakan hasil manipulasi dari beberapa gambar yang digabung menjadi satu.
Dalam video tersebut hanya menyajikan beberapa cuplikan video berbeda yang tidak mendukung klaim narasi.
Narator dalam video tersebut hanya membacakan ulang artikel dari detik.com berjudul “Ada 14 Temuan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah, Ini Kata Sri Mulyani”.
Artikel ini membahas tentang respon Sri Mulyani terkait Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencatat terdapat 14 temuan pemeriksaan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) Tahun 2023.
Selain itu, narator juga membacakan artikel dari sinarlampung.co dengan judul “Lagi, BPK Ketahuan Peras Pejabat Minta Rp10 Miliar ke PT Waskita”.
Dalam artikel ini membahas tentang Pegawai BPK yang ketahuan memeras Rp 10 miliar kepada proyek pembangunan jalan.
Baca juga:
[HOAKS atau FAKTA]: MPR Batalkan Pelantikan Gibran, Prabowo Harus Cari Wapres Baru
KESIMPULAN
Informasi yang beredar tersebut adalah hoaks. Tidak ditemukan informasi terkait Sri Mulyani dan Ahok berhasil meringkus orang besar istana.
Selain thumbnail merupakan hasil rekayasa, video tersebut hanya berisi cuplikan dari beberapa peristiwa berbeda yang ditambahi dengan narasi menyesatkan. (knu)