Hindari Hal Ini jika Tidak Ingin Rasakan Sensasi Tidak Mengenakan di Tenggorokan dan Dada
Jumat, 18 Oktober 2024 -
Merahputih.com - Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah kondisi penyakit yang lebih dikenal asam lambung.
Dilansir dari Siloamhospital, kondisi ini digunakan untuk menggambarkan suatu simptom atau perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus).
Saat asam lambung kambuh, gejala yang dirasakan tubuh ketika terjadi refluks adalah terasa sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn.
Selain itu, asam lambung akan naik ke tenggorokan yang disebut regurgitasi, sakit perut bagian atas atau dada, kesulitan menelan (disfagia).
Baca juga:
Kenali GERD, Penyakit Lambung yang Bisa Menyerang Siapa Saja
Terasa ada sensasi benjolan di tenggorokan, mual dan muntah, bau mulut, kesulitan bernapas, batuk terus menerus, radang pita suara (laringitis), mendadak asma atau asma memburuk dan gangguan tidur.
Penyebab terjadi asam lambung beragam, namun makanan ambil andil besar. Seperti:
1. Makanan dan minuman dengan rasa yang kuat
GERD berkaitan dengan jenis makanan yang asam, pedas, dan berminyak. Terlalu sering mengonsumsi makanan ini akan meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus bawah serta melambatkan pengosongan lambung.
Tidak hanya itu, penderita sebaiknya menghindari alkohol dan minuman yang mengandung kafein yang dapat memicu terjadinya asam lambung.
Adapun lima contoh makanan yang memicu asam lambung diantaranya, seblak, mia gacoan dengan level pedas yang tinggi, coklat, kubis, gorengan dan produk olahan susu.
2. Kebiasaan makan yang kurang baik
Beberapa kebiasaan yang kurang baik yang memperberat gejala ini antara lain makan terburu-buru, sering makan dalam porsi banyak sekaligus, dan langsung tidur setelah makan. Kondisi tersebut akan meningkatkan tekanan dalam rongga perut. (Tka)