Harga Cabe di Yogyakarta Makin 'Pedas'
Selasa, 16 Maret 2021 -
Merahputih.com - Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta makin 'pedas'. Bahkan pada awal pekan ketiga Maret, harga perkilo cabai menyamai harga daging Sapi.
Kepala Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Sri Riswanti mengatakan berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, harga cabai menembus Rp120.000 per kilogram
"Ini menjadi rekor baru harga tertinggi. Sebelumnya minggu lalu harga cabai rawit paling tinggi sekitar Rp100.000 per kg," kata Sri di Yogyakarta, Selasa (16/03).
Baca Juga:
Cuaca Buruk Bikin Inflasi di Januari
Harga jual cabai rawit di pasar modern, bahkan jauh lebih tinggi dibanding di pasar tradisional yaitu bisa mencapai Rp130.000 hingga Rp150.000 per kilogram.
Menurunnya jumlah produksi akibat musim hujan menjadi faktor utama meroketnya harga cabai rawit. Sayangnya, lanjut Riswanti, cabai rawit bukan merupakan bahan kebutuhan pokok sehingga tidak bisa dilakukan upaya intervensi untuk menurunkan harga dengan operasi pasar.
"Pada periode tanam kali ini, tidak banyak petani yang menanam cabai sehingga produksi berkurang namun kami belum menghitung volume penurunan komoditas itu di pasar tradisional," jelas dia.
Ditambah lagi pemasok cabai di Yogyakarta kebanyakan berasal dari luar DIY seperti Magelang, Temanggung, dan Boyolali. Hanya sedikit petani Yogyakarta yang menanam cabai.
"Kenaikan harga cabai terjadi secara nasional karena memang sebagian besar pemasok berasal dari Jateng. Mereka menyuplai kebutuhan untuk pasar di Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan kenaikan harga cabai di pasar Kota Yogyakarta terjadi secara bertahap, yaitu dari Rp60.000 per kg kemudian naik menjadi Rp80.000 per kg dan Rp90.000 per kg.
Harga komoditas sempat bertahan lama di kisaran Rp90.000 per kg sebelum meroket ke Rp120.000 per kg. Pihaknya sudah mendorong petani lokal untuk kembali menanam cabai agar harga bisa turun saat panen.
"Cabai bisa dipanen saat berusia dua bulan. Sekali panen bisa dipetik hingga 15 kali. Harapannya, harga cabai kembali stabil dalam beberpa bulan ke depan. Apalagi akan memasuki puasa dan Lebaran," katanya.
Upaya lain untuk menekan harga cabai di Yogyakarta adalah memangkas jalur distribusi. Pasalnya selama ini cabai asal Kulon Progo dikirim ke Jakarta terlebih dulu baru kembali ke Yogyakarta. "Perlu koordinasi dengan berbagai pihak untuk jalur distribusi ini sehingga harga bisa ditekan," katanya.
Baca Juga:
Pulihkan Ekonomi, Pemerintah Jaga Inflasi Tetap Rendah
Salah seorang pedagang cabai di Pasar Beringharjo Jumirah mengatakan, harga jual cabai rawit merah Rp115.000 per kg. "Hari ini yang paling tinggi. Karena mahal, menjualnya jadi sulit," katanya.
Ia pun memilih tidak memiliki stok cabai dalam jumlah banyak, hanya sekitar 10 kilogram per hari untuk memastikan seluruh persediaan terjual. "Pembeli pun membeli tidak terlalu banyak, paling satu ons atau seperempat kilogram saja," katanya. (Teresa Ika/Yogyakarta)