Hampir Seribu Rumah Terendam Banjir, Warga Aceh Timur Tunggu Evakuasi di Atap

2 jam, 11 menit lalu - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Hampir seribu rumah di Kabupaten Aceh Timur terendam banjir yang mengakibatkan 2.456 warga terpaksa harus mengungsi

"Berdasarkan data, ada sebanyak 2.456 warga mengungsi akibat banjir. Mereka mengungsi ke rumah tetangga, meunasah maupun ke tempat yang lebih aman dan tinggi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi, saat dikonfirmasi media, Rabu (26/11).

Baca juga:

Sibolga hingga Tapanuli Selatan Dilanda Banjir dan Longsor, Ribuan Warga Mengungsi

Korban Banjir Tersebar di 6 Kecamatan

Total ada 920 rumah yang tersebar di enam kecamatan terdampak banjir. Ashadi merinci warga mengungsi tersebut terdiri dari Kecamatan Sungai Raya sebanyak 212 orang dari 53 rumah. Kecamatan Pereulak Timur ada lima warga dari satu rumah.

Berikutnya, 73 warga dari 20 rumah di Kecamatan Peudawa. Kecamatan Ranto Pereulak sebanyak 2.133 orang dari 837 rumah, Kecamatan Darul Ihsan satu orang dari satu rumah satu orang. Serta Kecamatan Simpang Ulim sebanyak 32 orang dari delapan rumah.

Baca juga:

Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka

Warga Naik ke Atap Rumah Tunggu Evakuasi

Menurut Ashadi, banjir terjadi akibat hujan sejak Kamis (20/11) pekan lalu menyebabkan sejumlah sungai meluap. Banjir terparah terjadi di dua kecamatan, yakni Ranto Peureulak dan Sungai Raya.

"Hingga kini, debit air terus meningkat dan ketinggian mencapai dua meter membuat sebagian besar rumah warga terendam dan terlihat hanya atap," tutur Ashadi, dilansir Antara.

Saat ini banyak warga terdampak terpaksa naik ke atap rumah sambil menunggu evakuasi. Sebagian lainnya telah mengungsi ke meunasah, sekolah, dan pos-pos darurat yang mulai dibuka pemerintah desa.

"Tim SAR, BPBD, TNI, dan Polri masih terus melakukan evakuasi menggunakan perahu karet dan perahu kayu milik warga. Arus air yang deras sempat menyulitkan proses penyelamatan, terutama di kawasan padat penduduk di Sungai Raya," tandas pejabat BPBD Aceh Timur itu. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan