Hamas Minta Biden Batalkan Kebijakan Trump di Palestina

Selasa, 10 November 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mendesak presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden untuk membatalkan apa yang disebut dengan solusi ala Presiden Donald Trump "kesepakatan abad ini".

Melalui sebuah pernyataan, Haniyeh meminta pemerintahan Biden agar mencabut pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan besar ke kota suci tersebut.

"Kesepakatan abad ini" ala Trump merujuk pada Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang tak dapat terbagi dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat.

Baca Juga:

PKS Minta Pemerintah Manfaatkan Kemenangan Biden untuk Kepentingan Indonesia

Rencana Trump, yang mengundang badai kecaman dari rakyat Palestina, menyerukan pendirian negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan dengan jembatan dan terowongan.

Capres AS Joe Biden merayaan kemenangannya dalam Pilpres AS di Wilmington, Delaware, AS, Sabtu (7/11/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Jim Bourg/foc.
Capres AS Joe Biden merayaan kemenangannya dalam Pilpres AS di Wilmington, Delaware, AS, Sabtu (7/11/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Jim Bourg/foc.

Seperti dikutip Antara, Haniyeh mendesak Biden agar meralat arah kebijakan AS yang tak adil terhadap rakyat (Palestina) kami yang menjadikan AS mitra (bagi Israel) dalam penindasan dan agresi.

Baca Juga:

Kartun The Simpson Prediksi Kemenangan Joe Biden di Pilpres AS 2020

Pemimpin Hamas akan menyeru pemerintahan AS yang baru untuk menghormati iktikad rakyat Palestina beserta pilihan demokratis mereka dan untuk menahan diri dari kebijakan yang menekan rakyat dan negara-negara kawasan untuk menormalisasi hubungan dengan pendudukan (Israel).

Diperhitungkan oleh media besar AS, Joe Biden (77), diumumkan sebagai Presiden AS ke-46 setelah mengalahkan Trump pada pilpres tahun ini. (*)

Baca Juga:

Kampung Leluhur Biden di Irlandia Turut Bersukacita

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan