Gunung Aseupan Tempat Berkemah nan Asri di Pandeglang

Minggu, 01 Mei 2016 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Wisata - Gunung Asepan terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten. Gunung berketinggian 1.174 mdpl ini sangat jarang didaki karena cukup curam dan selalu diselimuti cerita mistis.

Gunung Aseupan bersebelahan dengan Gunung Pulosari. Jika Gunung Aseupan jarang didaki, Gunung Pulosari lebih populer sebagai tempat kemping di Pandeglang. Jarangnya pendakian di Gunung Aseupan membuat gunung berbentuk kerucut ini sangat terjaga.

Di jalur pendakian Gunung Aseupan terdapat banyak tumbuhan kantong semar (nepenthes gymnamphora). Para pendaki tidak menganggu tanaman ini. Sambil lewat, hanya diambil gambar sebagai kenang-kenangan. Semak belukar jalur pendakian juga cukup rapat, tak jarang pendaki harus mengeluarkan parang untuk membuka jalur.

Jalur cukup curam dengan banyak tanaman berduri sepanjang jalan. Apalagi ketika hujan, jalanan terjal dan harus ekstra hati-hati dengan pinggiran jurang.

Jalur pendakian ke Gunung Aseupan dimulai dari Desa Sikulan, Kecamatan Jiput. Kecamatan Jiput sekira 1,5 jam - 2  jam perjalanan dari Pandeglang kota menuju arah barat. Desa ini merupakan desa terakhir di kaki Gunung Aseupan dan untuk mencapai puncak sekira 6 - 7 jam tergantung ketahanan fisik. Sebaiknya meminta nasihat dari penduduk setepat sambil mengisi tenaga sebelum memulai perjalanan panjang dan menantang.

Di puncak Gunung Aseupan terdapat sebuah makam. Makam tersebut masih terlihat terawat meski terlihat sangat tua. Bagian nisan diselimuti kain putih. Gunung Aseupan sangat sepi pendaki. Maka, jalur pendakian pasti tertutup ketika sudah lama tidak dilewati. Gunung Aseupan ini sangat sepi.

Tidak seperti gunung lain di Pandeglang, informasi tentang Gunung Aseupan memang termasuk cukup sulit. Informasi tentangnya biasa didapatkan para pendaki dari penduduk setempat di kaki Gunung Aseupan. Penduduk membagi cerita tentang apa yang mereka ketahui, dan aturan-aturan yang biasa dilakukan penduduk di Gunung Aseupan.

Di kaki Gunung Aseupan, setelah melewati desa, pendaki bisa bertemu dengan penduduk yang berkebun. Tanyalah jalur ketika bertemu penduduk. Dan, tidak segan-segan bercerita ketika ada suatu permasalahan.


BACA JUGA:

  1. Coban Lawe, Pesona Tersembunyi di Lereng Gunung Wilis
  2. Curug Goa Lumut Surga di Kaki Gunung Salak
  3. Serunya Berpetualang di Gunung Masurai Jambi
  4. Nikmati Suasana Puncak di Agrowisata Gunung Mas
  5. Taman Nasional Gunung Leuser, Warisan Kolonial yang Mendunia

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan