Globalisasi dan Pandemi Memunculkan Tantangan Baru dalam Dunia Pendidikan

Senin, 29 Maret 2021 - Dwi Astarini

PERUBAHAN globalisasi yang didukung dengan hadirnya berbagai teknologi baru, peningkatan pasar tenaga kerja, dan tantangan lingkungan yang kian berkembang memengaruhi lembaga pendidikan dan tempat kita bekerja. Berbagai pertanyaan kunci mulai bermunculan dalam menanggapi perubahan ini, termasuk bagaimana kaum muda dapat mempersiapkan diri untuk pekerjaan masa depan mereka, serta bagaimana sistem pendidikan dapat memperkuat peran mereka dalam mempersiapkan siswa yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan revolusi industri 4.0, seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi serta memiliki kemampuan dalam literasi digital.

Sementara itu, pandemi COVID-19 dan resesi global memberikan dampak ketidakpastian peluang dalam bursa tenaga kerja dan mengubah berbagai aspek di dalamnya dengan sangat cepat. Hal itu mengantarkan kita untuk memanfaatkan teknologi untuk proses belajar-mengajar di Indonesia. Pada Mei 2020, Work Ready tahap kedua dilaksanakan untuk memperkuat sistem pendidikan vokasi melalui peningkatan kapasitas guru melalui pengajaran jarak jauh dengan teknologi baru.

BACA JUGA:

Dipaksa Tetap Kuat Walau Hancur Karena COVID-19

Konferensi Virtual Work Ready SMK 2021: Jobs of The Future didedikasikan bagi para guru dan siswa agar lebih memahami tren industri masa depan yang kian berkembang dan beragam. Konferensi ini menjadi penghubung yang baik antara industri dan praktisi untuk mengatasi ketidaksesuaian yang kerap kali terjadi antara keterampilan yang dimiliki oleh para lulusan, khususnya SMK, dan kebutuhan industri dalam dunia kerja. Pada hari pertama konferensi, perwakilan guru dari program Work Ready akan berbagi cerita terkait pelaksanaan independent project-based distanced learning atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) berbasis proyek mandiri. Sesi berbagi praktik terbaik ini juga akan menyoroti bagaimana proyek yang telah dilakukan para guru di sekolah masing-masing dapat membantu siswa mengembangkan soft skill mereka agar makin siap untuk memasuki dunia kerja.


“Dunia kerja berevolusi dengan sangat dinamis dari waktu ke waktu. Saya berharap siswa dan guru SMK yang menghadiri konferensi ini dapat lebih menyadari betapa pentingnya menyelaraskan kesiapan para lulusan dengan tuntutan dari dunia kerja yang sebenarnya. Banyak dan beragamnya pengalaman yang telah dihadapi para guru dapat menjadi materi yang menarik dan realistis untuk dibagikan demi mengembangkan kemampuan para lulusan SMK. Saya mengucapkan terima kasih kepada HSBC Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Rencanamu untuk kerja sama yang baik dan kami harap kita dapat terus mengembangkan ide – ide baru di bidang ini,” ujar Hugh Moffatt, Direktur British Council Indonesia.

konferensi Work Ready
Konferensi virtual Work Ready SMK 2021: Jobs of the Future bahas tantangan dunia pendidikan di masa depan.(foto: Youtube)



Konferensi Virtual Work Ready SMK 2021: Jobs of the Future berlangsung pada 26 dan 27 Maret 2021. Pada hari pertama, konferensi ini difokuskan pada guru SMK, dengan lebih dari 3500 guru dan peserta dari seluruh Indonesia bergabung dalam siaran langsung secara daring. Hadir juga beberapa pembicara seperti Reti Dyah Sudarto dari Organisasi Perburuhan Internasional, Gumawang Jati, Presiden iTELL, dan dengan sambutan dari HMA Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia & Timor Leste.

Pada hari kedua, konferensi ini mengundang siswa dan lulusan SMK untuk mendapatkan keterampilan dan pengetahuan untuk memulai karier mereka, dengan pembicara ahli dari berbagai latar belakang industri, seperti Founder StellarWomen Samira Shihab, Co-Founder Markoding Amanda Simanjuntak, dan spesialis human resources Eza Hazami.


Program Work Ready merupakan kelanjutan dari program Global Education yang digagas British Council Indonesia sejak 2016 untuk mempersiapkan siswa agar siap menghadapi ASEAN Economy Citizen (MEA). British Council dan HSBC berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan dan pembangunan di Indonesia melalui berbagai inisiatif peningkatan kapasitas untuk sekolah kejuruan, pendidikan tinggi, dan kewirausahaan sosial.(Avia)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan