Gelontorkan Rp 42 triliun, Smelter PT Freeport di Gresik Diklaim Jadi Yang Terbesar

Selasa, 12 Oktober 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10).

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan smelter yang dibangun ini merupakan terbesar di dunia. Smelter ini dapat mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

"Kita mendapatkan laporan bahwa smelter yang akan dibangun ini dengan desain single line ini terbesar di dunia karena mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun," kata Jokowi di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/10).

Baca Juga:

Jokowi Resmikan Pembangunan Smelter Freeport di Gresik Jawa Timur

Jokowi menjelaskan, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik ini dibangun di lahan seluas 103 hektar dengan nilai investasi USD 3 miliar atau Rp 42 triliun. Kapasitas pabrik pemurnian lumpur anoda untuk menjadi emas mencapai 6 ribu ton per tahun.

"Bapak Ibu bisa bayangkan 1,7 juta ton. Itu kalau dinaikkan truk yang kecil biasanya bisa mengangkut 3 sampai 4 ton, berarti ada 600 ribu truk berjajar di sini bayangkan, ini gede sekali," tuturnya.

Jokowi berharap, dengan dibangunnya smelter ini akan menjadi daya tarik industri lain untuk masuk ke kawasan ini. Sehingga bisa menumbuhkan ekonomi di Indonesia, khususnya industri turunan tembaga untuk ikut berinvestasi di area ini

Jokowi memastikan bakal memberikan dukungan setiap investor yang masuk ke Indonesia. Sehingga iklim investasi semakin membaik dan pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh.

Peresmian ini menandai dimulainya tahap konstruksi smelter, setelah sejumlah tahapan dilakukan termasuk Front-End Engineering Design, reklamasi dan penguatan lahan, serta rekayasa detail yang sudah dimulai sejak akhir 2018. Hingga saat ini, kemajuan pembangunan smelter telah mencapai 8 persen.

"Kewajiban pembangunan smelter tertuang dalamIzin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PTFI yang menjadi bagian tak terpisahkan dari izin keberlanjutan operasi PTFI hingga 2041," ujar Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas.

Konsentrat tembaga yang dipasok ke Smelter ini berasal dari tambang bawah tanah terbesar di dunia yang dikelola PTFI, dimana 98 persen karyawannya adalah putra putri terbaik bangsa yang berasal dari berbagai suku dan daerah, baik di Papua dan daerah lainnya di Indonesia.

PTFI menggandeng PT Chiyoda International Indonesia untuk melakukan pekerjaan Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) di tahap konstruksi. Tahap ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi setidaknya 40.000 tenaga kerja (secara kumulatif) yang direkrut melalui perusahaan kontraktor.

Presiden RI Joko Widodo saat “groundbreaking” smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10). (ANTARA/Indra Arief)
Presiden RI Joko Widodo saat “groundbreaking” smelter tembaga PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10). (ANTARA/Indra Arief)

PTFI akan mendorong perusahaan kontraktor agar memaksimalkan perekrutan masyarakat lokal untuk mengisi bidang-bidang pekerjaan tertentu.

Tony menambahkan, industri hilir tembaga dan turunannya di Indonesia perlu ditingkatkan, sehingga produk katoda tembaga dapat semakin banyak diserap di dalam negeri dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas.

"PTFI, anggota Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, menambang dan memproses bijih
menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak," ujarnya. (Knu)

Baca Juga:

PT Freeport Beri Bantuan Rp 15 miliar untuk PON Papua

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan