Geliat Modest Fashion di Tengah Pandemi

Kamis, 25 Februari 2021 - Raden Yusuf Nayamenggala

SALAH satu industri yang tidak terlalu terdampak Pandemi ialah sektor modest fashion. Itulah alasan pemerintah tetap mengadakan program Modest Fashion Founders fund, agar brand-brand lokal Indonesia bisa tetap berkembang.

Hal tersebut dikemukan oleh Direktur Akses Pembiayaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hanifah Makarim. Bagi Hanifah, terjun kedunia digital merupakan sebuah keharusan pada era saat ini.

Baca Juga:

Kesulitan karena Pandemi, Pegiat Industri Fesyen Harapkan Dukungan Pemerintah

Para pelaku fesyen akan sulit untuk bersaing bisa masih mengandalkan usaha offline (foto: ist)

Bila hal itu tidak dilakukan, maka para pelaku fesyen akan tertinggal hingga sulit untuk dapat bersaing. Kemudian, pemerintah pun senantiasa mendorong sejumlah pelaku usaha yang masih mengandalkan usaha offline belum bergerak ke ranah online.

"Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ada beberapa kedeputian. Kita di sini kerja bersama untuk membantu brand yang masih belum menyentuh online," jelas Hanifah, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Adapun bantuan yang diberikan yakni meliputi pelatihan pemasaran digital, hingga turut berpartisipasi dalam marketplace untuk menjangkau pembeli yang lebih luas.

Pelatihan dunia digital tersebut, dibuat agar para pelaku usaha di Indonesia, bisa mengandalkan teknologi untuk mendapatkan pemasukan. Hanifah yakin bahwa sebagian besar penjualan pada era pandemi, dilakukan secara online.

Hanifah berharap ketika sudah bisa kembali normal, maka penjualan offline dan online bisa tetap berjalan berbarengan.

Ria Miranda menuturkan, bahwa modest fashion di tengah pandemi lebih berkembang (foto: ist)


Sementara itu, menurut desainer Ria Miranda modest fashion di tengah pandemi lebih berkembang. Terlihat dari banyaknya brand busana muslim yang bermunculan.

"Perkembangannya saat ini cukup pesat," jelas Ria Miranda.

Bila para pelaku fesyen bisa beradaptasi dengan situasi yng dinamis dan memanfaatkan teknologi digital, merupakan salah satu kunci keberhasilan para pelaku fesyen untuk bertahan di tengah pandemi.

Baca Juga:

Cara Haykal Kamil Survive di Bisnis Fashion Muslim saat Pandemi

Ria Miranda dengan karya-karyanya yang digemari komunitas loyal, tetap mempertahankan kedekatan secara daring. Dia dengan rutin memanfaatkan sejumlah platform media sosial dan mengadakan konferensi virtual.

Di samping itu, Co-Founder #Markamarie & Modest Fashion Weeks Franka Soeria menegaskan, bahwa strategi untuk meraih hati konsumen saat pendemi, berbeda dari sebelumnya.

Baginya, mendekatkan diri dengan konsumen lewat interaksi dan mengobrol secara online lewat platform media sosial, lebih diterima dibanding promosi secara eksplisit.

Dulu pengusaha fesyen bisa mengundang ketertarikan para konsumennya lewat foto produk yang bagus dan menarik. Tapi seiring berjalannya waktu dan tren baru yang bermunculan, kita harus beradaptasi dengan keadaan.

"Penting bagi pengusaha untuk memiliki tim yang melek dengan tren serta cara baru, Sekarang harus jadi teman (konsumen), baru berjualan lagi, itu cara baru digital. Bukan sekadar jualan, pasang di marketplace, ada banyak cara soft selling," ujar Franka.

Lebih lanjut Franka menuturkan, bahwa berljualan tidak harus secara kaku. Saat memiliki sebuah brand, pengusaha pun harus memiliki komunitas. Langkah yang perlu dilakukan untuk membuat komunitas yakni berbicara dengan konsumen. (Ryn)

Baca Juga:

Pandemi Virus Corona Hadirkan Tren Baru di Industri Fesyen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan