Garuda Operasikan 70 Rute Penerbangan Dengan Tingkat Keterisian 78 Persen, Knock Off Rute Tidak Menguntungkan

Senin, 22 September 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sampai pertengahan tahun 2025, telah mengoperasikan 70 rute penerbangan yakni 50 rute domestik dan 20 rute internasional dengan 52 destinasi. Di mana, 37 destinasi domestik dan 15 destinasi internasional.

Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim memaparkan, kondisi armada yang siap untuk beroperasi (serviceable armada) sebanyak 58 pesawat yang terdiri dari 40 pesawat berbadan ramping (narrow body) dan juga 18 pesawat berbadan lebar (wide body) dengan tingkat keterisian 78 persen untuk penumpang dan 43 persen untuk kargo.

Di samping itu, Garuda juga berhasil menambah frekuensi penerbangan sebesar 2.809 frekuensi menjadi 37.880 frekuensi.

Garuda Indonesia, kata ia, akan semakin memaksimalkan pengembangan jaringan penerbangan, rute-rute menguntungkan (profitable), optimalisasi kanal (channel) yang dimiliki perusahaan, optimalisasi penggunaan digitalisasi dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

Baca juga:

Sekolah Garuda akan Dibuka 2026, DPR Minta Akses dan Biaya Dijamin Negara

Kemudian digitalisasi pasar yang cukup besar yaitu umroh dan haji, serta terus membangun kemitraan global, dan memperkuat lini bisnis kargo dan ancillary (tambahan).

Dari sisi pengelolaan rute hingga Agustus 2025, Garuda membuka dua rute baru yaitu Jakarta-Samarinda dan Halim-Denpasar, serta melakukan knock-off beberapa rute kurang menguntungkan (non-profitable).

Sampai akhir tahun, kata ia, direncanakan ada beberapa rute tambahan yang akan Garuda hentikan operasionalnya, dan kemudian juga melakukan restrukturisasi rute intra-Papua, serta pembukaan rute baru yaitu Halim-Palembang.

"Kami juga mengkaji perluasan jaringan domestik dan internasional dengan tetap mengedepankan profitabilitas dan seiring dengan kesiapan armada," kata Reza Aulia Hakim.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan