GAP Terpaksa Tutup Ratusan Toko di Akhir Tahun Akibat Pandemi

Selasa, 01 September 2020 - Muchammad Yani

PANDEMI COVID-19 masih memberikan dampak yang begitu besar bagi dunia fesyen hingga saat ini. Tidak terkecuali merek fesyen GAP dan Banana Republic. Dua produsen ini terpaksa menutup lebih dari 225 toko ritel mereka di seluruh dunia akhir tahun ini. Salah satu alasan hal ini dilakukan adalah mereka berupaya mengurangi pengeluaran untuk toko fisik.

Mengutip laman New York Post, pihak GAP Inc. menyebutkan perusahaan ternyata harus menutup lebih banyak toko daripada penutupan toko yang dilakukan Maret 2020 lalu. Hal ini dikarenakan GAP melaporkan penurunan sebanyak 18 persen dalam penjualannya di kuartal kedua 2020.

Baca juga:

Timex Hadirkan Kembali Jam Tangan dengan Desain Tahun 70-an

Perusahaan yang berbasis di San Fransisco ini memperkirakan akan menutup lebih banyak lokasi di 2021. “Sebagian besar toko ritel yang akan tutup di dalam mal,” kata Chief Financial Officer GAP Katrina O’Connell.

Penjualan bersih GAP dan Banana Republic menurun. (Foto: New York Post)
Penjualan bersih GAP dan Banana Republic menurun. (Foto: New York Post)

O’Connel menambahkan perusahaan akan memberikan rincian lebih lanjut tentang penutupan dalam pertemuan investor yang digelar pada Oktober 2020. GAP dan Banana Republic adalah dua label fesyen besar dengan kinerja terlemah di kuartal kedua 2020. Penjualan bersih mereka masing-masing turun 28 persen dan 52 persen.

Mengutip laman Hypebeast, per 1 Agustus tercatat GAP dan Banana Republic memiliki 1.643 toko di seluruh dunia. GAP Inc. juga mengoperasikan 3.814 toko di 42 negara, termasuk toko di bawah naungan GAP, yakni Old Navy, Athleta, dan Janie and Jack.

Baca juga:

New York Fashion Week akan Tetap Digelar Meski Pandemi Belum Kelar

Namun, kerugian ini tidak berlaku dalam penjualan daring. Mereka justru mengalami pertumbuhan 95 persen di kuartal terakhir, serta berkat penjualan masker yang menghasilkan sekitar USD 130 juta atau sekitiar Rp 1,8 triliun.

Mendapatkan keuntungan Rp 1,8 triliun dari penjualan masker. (Foto: FR24 News English)
Mendapatkan keuntungan Rp 1,8 triliun dari penjualan masker. (Foto: FR24 News English)

"Banana Republic terus fokus mengambil tindakan untuk menyesuaikan dengan preferensi konsumen dan meningkatkan komposisi inventaris,” kata pihak perusahaan.

GAP mengatakan kuartal kedua ini akan dilalui dengan menutup sementara seluruh tokonya akibat pandemi COVID-19. Dampaknya terjadi penurunan 18 persen dalam penjualan bersih untuk kuartal tersebut, meskipun 90 persen dari toko telah dibuka kebali pada 1 Agustus. (and)

Baca juga:

Burberry Luncurkan Masker Keren Seharga Rp1,7 juta

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan