Ganjar: Saya Tolak WNI Eks ISIS Kembali dan Tak Takut Dianggap Melanggar HAM
Minggu, 09 Februari 2020 -
MerahPutih.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo angkat bicara terkait adanya rencana pemulangan ratusan WNI kombatan ISIS kembali ke tanah air. Politisi PDIP ini menolak tegas pemulangan mereka terutama WNI bedomisili Jawa Tengah.
"Saya tidak takut disebut melanggar HAM (hak asasi manusia) karena menolak kepulangan warga eks ISIS," ujar Ganjar di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (8/2).
Baca Juga:
Ribut-Ribut Pemulangan Simpatisan ISIS, DPR: Mending Urus BPJS dan Virus Corona Saja
Ganjar menegaskan, WNI kombatan ISIS justru yang pantas disebut melanggar HAM. Hal itu merujuk pada apa yang telah mereka lakukan selama ini.
"Ya justru mereka (ISIS) itu yang melanggar HAM dengan sadis. Mereka malah supersadis, 'nyembelih' orang, kok, bukan pelanggaran HAM," kata dia.

Pemulangan eks kombatan ISIS ke Indonesia kontradiktif karena yang bersangkutan sudah tidak mengakui bahwa mereka adalah warga negara Indonesia (WNI).
"Mereka (ISIS) negaranya mana? Paspor saja sebagai data keindonesiaannya sudah dibakar. Berarti sudah tidak mau dengan kita. Tiba-tiba mau diterima, kan aneh," papar dia.
Baca Juga:
Jika Masih Berstatus WNI, Pemerintah Harus Lindungi Eks Simpatisan ISIS
Disinggung berapa warga Jawa Tengah yang tergabung dengan ISIS, Ganjar mengaku tidak mengetahuinya.
"Wong mangkate ra pamit aku (orang berangkatnya tidak berpamitan saya). Ya tidak tahu," kata dia.
Ganjar memperingatkan kepada pemerintah pusat untuk berhati-hati dalam menentukan sikap terkait dengan rencana pemulangan eks ISIS ke Indonesia. Mereka berbahaya dan banyak diungkapkan dari rekan-rekan mereka yang telah berhasil dilakukan deradikalisasi.
"Banyak kesaksian-kesaksian dari yang ada di lapangan kalau memang dibutuhkan. Terutama di Solo," kata dia. (Ism)
Baca Juga:
Terdesak di Suriah, Belasan WNI Terduga ISIS Kabur ke Afghanistan