Game 'EndeavorRx' Diresepkan Dokter untuk Atasi ADHD

Selasa, 12 Juli 2022 - Ananda Dimas Prasetya

SAAT banyak orangtua khawatir bahwa anak-anak mereka menghabiskan terlalu banyak waktu untuk bermain game daring, Kelcey Sihanourath senang melihat putranya yang bernama Owain mengambil tabletnya.

Owain yang sekarang berusia 13 tahun didiagnosis dengan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) ketika masih usia pra-sekolah.

Sejak itu, keluarganya yang tinggal di kota Savannah, Georgia, AS, telah membawa Owain ke ahli terapi okupasi untuk membantunya melakukan kegiatan sehari-hari dengan lebih baik.

Mereka juga mencoba jalur terapi obat, tetapi harus berhenti setelah obat yang diresepkan memperburuk migrain reguler yang dialami si anak dan membuatnya sakit.

Seiring dengan ADHD terus mempengaruhi kinerja sekolah Owain selama bertahun-tahun, Kelcey mengharapkan ada sesuatu yang lebih sebagai alternatif pilihan untuk terapi.

"Saya bisa melihat dia berjuang untuk memahami mengapa dia tidak bisa fokus, dan frustasi yang dia alami ketika dia berusaha begitu keras dan masih terganggu. Hal itu menghancurkan hati saya, tetapi saya terjebak dan benar-benar merasa tidak berguna," ujar Sihanourath seperti diberitakan BBC (11/7).

Baca juga:

Hubungan ADHD, Screen Time, dan Penggunaan Gadget

Game sebagai 'obat'

Game 'EndeavorRx' Diresepkan Dokter untuk Atasi ADHD
EndeavorRx pada pandangan pertama terlihat sangat mirip dengan banyak game lain. (Foto: Instagram/@endeavorrx)

Bantuan yang datang kemudian pada awalnya tampak sangat tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan, sebuah game bernama EndeavorRx. Pada 2020, EndeavorRx menjadi game pertama yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) AS untuk digunakan dalam pengobatan ADHD pada anak-anak.

Saat ini, game itu hanya tersedia dengan resep dari dokter di AS. EndeavorRx pada pandangan pertama terlihat sangat mirip dengan banyak game lain. Pemainnya mengontrol alien kecil yang berlomba di pesawat ruang angkasa melalui dunia yang berbeda dengan mengumpulkan barang-barang.

Namun, game berbasis aplikasi ini dikembangkan bersama dengan ahli saraf, dan dirancang untuk merangsang dan meningkatkan area otak yang memainkan peran kunci dalam fungsi perhatian.

Idenya, game itu melatih anak dengan ADHD untuk melakukan banyak tugas dengan lebih baik dan mengabaikan gangguan, dengan algoritme komputer yang mengukur kinerjanya dan menyesuaikan kesulitan permainan secara real time.

Ketika dokter meresepkannya, orangtua anak akan dikirimi tautan aktivasi yang diperlukan sebelum permainan dimainkan. Kelcey mengatakan awalnya dia sedikit skeptis, tetapi pada akhir tahun 2020, Owain memulai program tiga bulan, bermain game selama 25 menit sehari, dan kemudian melakukan pengecekan ulang tahun lalu.

"Dia mengakui itu sedikit lebih sulit dari yang dia harapkan, tapi dia mengerti bahwa dia melakukannya untuk membantu meningkatkan fokusnya. Dia tetap sangat termotivasi meskipun ada kesulitan dan frustasi yang menyertainya," ujarnya.

Setelah setiap sesi Owain, dia mencatat perilaku hariannya di aplikasi, dan melacak kemajuannya.

Baca juga:

Perhatikan Kandungan Gizi, Ini 4 Rekomendasi Jenis Makanan untuk Anak ADHD

Peningkatan kognitif

Game 'EndeavorRx' Diresepkan Dokter untuk Atasi ADHD
Game itu melatih anak dengan ADHD untuk melakukan banyak tugas dengan lebih baik dan mengabaikan gangguan. (Foto: Instagram/@endeavorrx)

Segera Owain mulai melihat perubahan kecil yang positif dalam perilakunya, misalnya, bersiap-siap ke sekolah menjadi lebih lancar, dan tidak ada pesan negatif dari guru.

Kemudian, setelah gagal di kelas lima, Owain kemudian melesat dan mendapatkan A dan B untuk pelajaran di sekolah.

"Sungguh menakjubkan melihat putra saya begitu sukses, tetapi lebih dari itu, melihatnya memiliki kepercayaan diri. Dia tidak lagi kesal dan bingung mengapa dia tidak bisa," ungkap Kelcey.

Kepala Eksekutif Eddie Martucci di Akili, perusahaan teknologi yang berbasis di Boston yang mengembangkan EndeavourRx, mengatakan bahwa game tersebut telah dirancang untuk meningkatkan kemajuan kognitif.

"Itu adalah sesuatu yang sangat sulit untuk melalui cara molekuler, seperti minum pil. Tapi ternyata rangsangan sensorik sebenarnya bisa langsung merangsang bagian otak yang mengontrol fungsi kognitif," jelas Martucci.

Perusahaan tersebut sekarang berencana untuk meluncurkan game yang sama di Eropa dalam beberapa tahun ke depan. (aru)

Baca juga:

Tanda-Tanda Kamu Punya Gangguan ADHD

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan