FPI Sebut Penghargaan untuk Diskotek Colloseum Tidak Ada Manfaatnya

Senin, 16 Desember 2019 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Front Pembela Islam (FPI) menyayangkan keputusan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memberikan penghargaan Anugerah Adikarya Wisata 2019 untuk diskotek Colloseum Jakarta.

"Sangat disayangkan Pemprov DKI Jakarta justru terus memberikan izin dan bahkan memberikan penghargaan terhadap industri yang 'maksiat friendly' berkedok pariwisata," kata Ketua Umum FPI Sobri Lubis melalui keterangan tertulisnya, Senin (16/12).

Baca Juga

FPI Anggap Anies Lukai Perasaan Umat Islam Terkait Penghargaan Diskotek Colosseum

Oleh karenanya, kata dia, Ormas besutan Habib Rizieq Shihab ini berinisiatif untuk memberikan masukan, nasehat dan mengingatkan kepada Gubernur Anies.

"Keputusan itu jelas memberikan pesan yang salah kepada publik, bahwa Pemprov DKI dibawah kepemimpinan Anies tidak cukup mampu mengubah secara fundamental kebijakan Pemprov DKI dari "maksiat friendly" kepada kebijakan yang berorientasi pada pembanguna manusia yang beriman dan bertaqwa," jelas dia.

Sebab, menurut Sobri Lubis, kebijakan Anies memberikan penghargaan Diskotek Colloseum yang merupakan tempat hiburan malam Hotel 1001 tak ada manfaatnya bagi kehidupan manusia karena tempat hiburan merupakan sarang maksiat.

diskotek Colloseum
diskotek Colloseum

"Tempat maksiat berkedok hiburan yaitu diskotek diskotik yang semua orang berfikiran waras pasti tau tidak ada manfaat sama sekali untuk mencapai tujuan pembentukan manusia yang beriman dan bertaqwa," tuturnya.

FPl pun menuntut Gubernur DKI Jakarta untuk mencabut berbagai Izin tempat Hiburan dan kegiatan Hiburan yang telah nyata nyata dijadikan ajang atau memfasilitasi berbagai kemunkaran dan kemaksiatan.

Baca Juga

Anies Berikan Penghargaan untuk Diskotek Colosseum, BNN: Bikin Gaduh

FPI juga meminta pada Anies untuk menyetop memberikan penghargaan kepada diskotek karena keberadaannya dapat merusak iman dan taqwa manusia.

"Anies harus menghentikan pemberian penghargaan kepada tempat tempat hiburan seperti diskotek dan sejenisnya yang tidak ada manfaat sama sekali dalam pencapaian index manusia yang beriman dan bertaqwa," tutup dia.

Seperti diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI memberikan penghargaan kepada tempat hiburan Colloseum Jakarta dalam Anugerah Adikarya Wisata 2019 sebagai nominasi Hiburan dan Rekreasi.

Acara Anugerah Adikarya Wisata 2019 itu diselenggarakan pada (6/12) di JW Marriott Hotel, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pemberian penghargaan kepada tempat hiburan malam Colloseum sendiri menuai kontroversi di dunia maya setelah akun Twitter @ayudh69 memposting plakat penghargaan kepada Colloseum Jakarta dari Pemprov DKI Jakarta yang ditandatangani oleh Anies Baswedan.

"Selamat untuk diskotek Colloseum Jakarta mendapat penghargaan Adikarya Wisata dari Gubernur," tulis akun tersebut sembari menandai akun Anies dan memberikan emoticon jempol.

Postingan tersebut menuai banyak komentar pro dan kotra, ada yang mempertanyakan kepada Anies soal wisata halal. "Ini dia yang namanya wisata syariah lan halal," tulis @FPurwatmo

Baca Juga

Kritik Penghargaan untuk Diskotek Colesseum, GNPF: Harusnya Anies Hati-hati

Sementara itu, ketika ditanyakan kepada Plt Disparbud DKI, Alberto Ali mengenai rekomendasi Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk menutup tiga diskotek karena terbukti ada penyalagunaan narkoba salah satunya Colloseum.

Tapi Alberto enggan menjawab hal tersebut. Ia menyarankan menayakn kepada BNN "Tanya sana dulu (BNN)," singkat dia. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan