Float Rilis Single 'Dimabuk Cahaya': Bukan Comeback, Tapi Napas Kreatif yang Berlanjut

Kamis, 11 Desember 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Pasca lebih dari dua dekade hadir di kancah musik Indonesia, Float kembali merilis karya terbaru berjudul Dimabuk Cahaya.

Rilisan ini bukanlah upaya comeback ataupun manuver tiba-tiba, melainkan kelanjutan dari napas kreatif yang telah mereka bangun sejak awal—sebuah pendekatan bermusik yang jujur, organik, dan penuh perasaan.

Dengan formasi terbaru beranggotakan Hotma 'Meng' Roni Simamora (vokal/gitar), Timur Segara (drum), David Qlintang (gitar), dan Binsar Tobing (bass), lagu ini menjadi penanda bahwa perjalanan Float masih terus berlanjut.

“Ini bukan comeback,” ujar Meng. “Kami hanya meneruskan napas yang sama—mungkin dengan warna yang berbeda, sedikit lebih segar,” tambahnya.

Baca juga:

20 Tahun Berlalu, Float Kembali dengan Single Terbaru 'Emily'

Bagi Float, identitas mereka tercermin dalam makna kata float itu sendiri: mengapung—tidak melambung terlalu tinggi, tidak pula tenggelam, tetapi tetap hadir, konsisten, dan stabil. Filosofi tersebut dianggap ideal di tengah industri musik yang bergerak cepat dan penuh tekanan untuk selalu tampil viral.

“Kami tidak perlu ikut bising hanya demi terlihat relevan. Yang penting, tetap jujur pada karya kami,” kata Binsar. Karena itu, “Dimabuk Cahaya” hadir sebagai pernyataan halus terhadap dominasi algoritma yang semakin mendikte. Lagu ini seolah mengajak pendengarnya untuk berhenti sejenak dan betul-betul menyimak.

Secara musikal, single ini menawarkan nuansa vintage tahun 70-an yang hangat, natural, dan berkarakter kuat. Meng bahkan menyebut bahwa ia mengambil inspirasi dari lagu tema James Bond, “You Only Live Twice.”

Baca juga:

Nadhira Suri Bawakan Ulang Lagu 'Sementara' Float

Dari sisi lirik, Dimabuk Cahaya mengangkat tema kejujuran dan kesadaran—cahaya yang mampu mengungkap hal-hal tersembunyi. Float memaknai cahaya sebagai simbol pengetahuan dan keyakinan: terkadang menyakitkan, namun membebaskan.

“Yang terpenting, lewat lagu ini kami merasa lebih hidup!” ujar David.

“Dimabuk Cahaya” menjadi teman dengar yang pas untuk momen sunyi, perjalanan malam, atau saat ingin meresapi suasana damai namun tetap menggugah. Bagi Float, lagu ini bukanlah upaya mengejar tren, melainkan penegasan bahwa cahaya yang selama ini menuntun langkah mereka masih menyala. (Far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan