Film 'The Mirror Never Lies' Bikin Penasaran Banyak Mahasiswa di Beijing
Minggu, 02 April 2017 -
>Pemutaran film berjudul 'The Mirror Never Lies' di Studio Kampus Jiangxi Normal University, ramaikan acara Pekan Film Indonesia yang digelar di negara tersebut. Pekan Film Indonesia di Beijing ini untuk mengapresiasi peringatan Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret 2017 kemarin.
>"Kegiatan ini kami gelar untuk merayakan Hari Film Nasional yang jatuh setiap tanggal 30 Maret," kata Ketua PPIT Cabang Nanchang, Siti Marwah, di Beijing, Sabtu (1/4) malam. >Selain di Studio Kampus Jiangxi Normal University, film 'The Mirror Never Lies' ini juga diputar di ruang multimedia gedung International Exchange College Nanchang University. Sebelum film tersebut diputar, pihak panitia memutar video mengenai objek wisata bahari Wakatobi, Sulawesi Tenggara. >"Secara keseluruhan para penonton senang mendapatkan kesempatan ikut merayakan Pekan Film Indonesia karena selain bisa melihat budaya dan kekayaan baharinya mereka juga bisa mengenal dan menikmati makanan khas Indonesia yang kini sudah dapat dibeli di 'supermarket' di Nanchang," papar Marwah. >Sebanyak 59 mahasiswa yang berasal dari Rusia, Uzbekistan, Turkmenistan, Pakistan, India, Nepal, Uganda, Ghana, Mali, Bangladesh, Selandia Baru, Zimbabwe, Zambia, Thailand, Vietnam, Madagaskar, dan China menonton film tersebut. >Lu Feng Zi, salah seorang mahasiswa Jiangxi Normal University, memuji film ber-genre drama yang dirilis pada 2011 dengan latar belakang penduduk sekitar Wakatobi. Ia bisa memahami alur cerita film tersebut, meskipun dialognya diterjemahkan (subtitle) dalam bahasa Inggris. >Sementara Aimi, mahasiswi dari Mali, ingin mengunjungi Indonesia setelah menonton film ini tersebut. Bahkan di antara mahasiswa asing itu menanyakan tiket pesawat dari China ke Indonesia. >Untuk diketahui, film 'The Mirror Never Lies' atau Laut Bercermin ini disutradarai oleh Kamila Andini. Film ini dibintangi oleh Gita Novalista, Reza Rahadian dan Atiqah Hasiholan. Film ini memperlihatkan kekayaan kehidupan laut di Wakatobi dan kebijakan lokal suku Bajo. Jadi tak heran, setelah melihat film ini banyak penonton di Beijing yang ingin melihat langsung keindahan alam Wakatobi yang ia lihat dlam film tersebut. >Untuk mengikuti artikel lainnya, baca juga: Inovasi Baru, Membatik dengan Menggunakan Limbah Kertas