Eks Gafatar Curhat Enggan Dipaksa Pulang
Kamis, 28 Januari 2016 -
MerahPutih Peristiwa - Warga eks organisasi masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mengaku enggan dipaksa pulang ke tanah asalnya. Pasalnya, masa depan mereka belum terjamin. Hal ini berbeda dengan kehidupan selama di Mempawah, Kalimantan Barat.
"Kami keberatan dipaksa begini (dipulangkan). Sekali lagi, kami keberatan kembali. Belum ada jawaban untuk solusi ini," demikian salah satu eks Gafatar Dwiyanto Adinugroho mencurahkan hati (curhat) saat ditemui wartawan di Youth Center, Mlati, Sleman, DI Yogyakarta, Kamis (28/1).
Selama di perkampungan eks Gafatar di Mempawah, Adi menyatakan kehidupannya baik-baik saja. Sejumlah eks Gafatar melakukan cocok tanam berbagai hasil pertanian. Salah satunya menanam padi.
"Tapi sudah habis terbakar semua," kenangnya.
Seperti diketahui, sebanyak 338 warga eks Gafatar asal Yogyakarta dipulangkan paksa menggunakan jalur laut dan udara. 9 di antaranya telah tiba di penampungan sementara di Youth Center, Mlati, DI Yogyakarta. 5 warga eks Gafatar tiba Kamis pagi, menyusul 4 yang tiba lebih dahulu. (fre)
BACA JUGA: