Survey INES Sebut Elektabilitas Jokowi Disalip Prabowo

Selasa, 12 Desember 2017 - Zaimul Haq Elfan Habib

MerahPutih.com - Menurunnya kondisi ekonomi masyarakat serta naiknya tingkat pengangguran di Indonesia, membuat elektabilitas Presiden Joko Widodo mengalami penurunan. Hal itu mengacu pada hasil survei terbaru yang dirilis Indonesia Network Election Survei (INES).

‎"Dimana, 68,3 persen responden mengatakan bahwa mereka kekurangan, Sementara 27,8 persen mengatakan cukup namun tidak ada sisa pendapatan yang bisa disimpan. Dan hanya 3,9 persen menyatakan ada peningkatan pendapatan," ujar Direktur Eksekutive INES Widodo Edi Sektianto, dalam keterangannya tertulisnya, Selasa (12/12).

Dari survei tersebut, INES juga menemukan keluhan soal sulitnya mencari lapangan kerja. Dimana, 71,7 persen responden menyatakan selama 3 (tiga) tahun terakhir sangat sulit mencari pekerjaan.

Berdasar fakta tersebut, ujar Widodo, pihaknya pun membuat survei terkait tingkat elektabilitas tokoh yang akan dipilih di Pilpres 2019.

‎Hasilnya, lanjut Widodo, Jokowi hanya memperoleh 27, 2 persen. Tertinggal jauh dibandingkan mantai rivalnya di Pilpres 2014 lalu, yakni Prabowo Subianto yang mendapat 41,8 persen.

Disusul Gatot Nurmantyo 7,8 persen, Anies Basweden 1,1 persen, Sri Mulyani 1,1 persen, Puan Maharani 5,7 persen, Agus Yudhoyono 1,1 persen, Harry tanoe 0,7 persen, Zulkifli Hasan, 2,1 persen, Cak Imin 1,7 persen, Rizal Ramli 1,6 persen dan Tito Karnavian 1,7 persen.

"Sementara yang tidak memilih nama 6,4 persen," tuturnya.

Widodo melanjutkan, saat nama-nama tersebut dikerucutkan menjadi tiga nama berdasarkan yang paling tinggi dari tokoh diatas, maka Prabowo mendapat suara terbanyak 52,1 persen.

"Disusul Jokowi dengan 31,1 persen dan Gatot Nurmantyo 16,7 persen," ungkap Widodo.

‎Widodo menuturkan,hasil survei tersebut menunjukan bila pemerintahan Jokowi-JK dianggap gagal. Pasalnya, tak ada satupun janji kampanye Jokowi-JK dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahun ini.

"Mulai dari janji menolak hutang luar negeri sampai swasembada pangan," kata dia.

Untuk diketahui, survei ini mengunakan metode penelitian yang berlokasi di 33 provinsi di Indonesia. Survei diadakan pada 22 November -1 Desember 2017. Jumlah responden sebanyak 2180 orang dengan margin of error ± 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95‎ persen. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan