Efek Prokes Ketat, Kasus COVID-19 di Kelurahan Kota Bandung Ini Turun Drastis
Senin, 02 Agustus 2021 -
MerahPutih.com - Jumlah kasus positif COVID-19 di Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung sempat mencapai 129 orang. Berkat taat protokol kesehatan (prokes) secara ketat, jumlah kasus tersebut kini menurun.
Ketua RW 06 Kelurahan Sekejati Dodi mengatakan, menurunnya kasus COVID-19 tersebut sebagai upaya seluruh pihak. Termasuk juga hasil upaya warga RW 06 Kelurahan Sekejati. Berkat disiplin dan rasa gotong royong, pada Agustus ini hanya menyisakan 9 kasus positif COVID-19.
“Mei itu tinggi (kasus COVID-19) mencapai 129 kasus. Saya dengan ketua RT menerapkan PPKM, alhamdulillah semua yang masuk wajib menggunakan masker, dicek suhu tubuh, dan wajib cuci tangan. Hasilnya (kasus) terus menurun," beber Ketua RW 06 Kelurahan Sekejati Dodi, Senin (2/7).
Baca Juga:
Pelaku UMKM di Bandung Diharap Tak Berhenti Berinovasi di Tengah Pandemi
“Sekarang itu di angka 9 yang positif. Ini efektif karena penerapan prokes yang wajib,” tegasnya.
Dodi menambahkan, selain prokes, pengetatan mobilitas di lingkungannya juga menjadi kunci utama. Untuk itu, di wilayahnya diterapkan empat sif pemantauan.
Sif pertama, pukul 08.00-12.00 WIB, sif kedua pukul 12.00-17.00 WIB, sif ketiga pukul 17.00-19.30 WIB, dan sif keempat pukul 19.30-00.00 WIB.
“Lewat satgas, kita kontrol warga. Ada 12 RT, setiap satgas itu 1 orang dari masing-masing RT. Ada juga linmas membantu pemantauan di lingkungan dengan bergilir,” bebernya.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengapresiasi upaya warga dalam menjalankan prokes ketat.
Menurutnya, kepatuhan warga menerapkan protokol kesehatan sangat memengaruhi angka konfirmasi positif COVID-19.
“Ini salah satu ikhtiar kita menyelesaikan COVID-19 di wilayah. Kita lihat di sini akses keluar masuk hanya 1 pintu, dibatasi dan dikontrol oleh satgas setempat juga saling mengingatkan prokes,” jelasnya.
Baca Juga:
BOR Rumah Sakit Kota Bandung Turun, Pemkot Berharap COVID-19 Bisa Terkendali
Menurutnya, pelaksanaan aturan harus dijalankan secara humanis, tapi dengan prokes yang ketat. Hal ini akan membuat angka penyebaran virus terkendali. Yana mengatakan, meminimalkan mobilitas merupakan salah satu upaya mencegah penyebaran COVID-19.
“Penyebaran itu salah satunya karena mobilitas. Di rumah juga itu bisa kena karena ada mobilitas. Mungkin dari luar seperti anak atau menantunya membawa virus. Selama menerapkan (prokes) insyaallah akan baik,” katanya. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
COVID-19 Meningkat, PMI Kota Yogyakarta Tambah Mesin Plasma Konvalesen