Drainase di Jakarta disebut Tak Sanggup Tampung Hujan Ekstrem
Jumat, 01 Maret 2024 -
MerahPutih.com - Periset Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin menyebutkan, genangan air yang melanda sebagian wilayah di Jakarta dipicu oleh hujan ekstrem dengan intensitas mencapai 157 milimeter.
"Banjir di Kelapa Gading dan utara Jakarta kemarin membuktikan kapasitas drainase Kota Jakarta sudah tak sanggup menampung 150 milimeter," ujarnya melalui akun X, Jumat (1/3).
Baca juga:
Hati-Hati, Ruas Jalan di Jakarta ini Tergenang Imbas Hujan Deras
Pada awal 2020 lalu, kata Erma, Jakarta pernah mengalami banjir besar akibat tanggul jebol, karena tak mampu menampung hutan ekstrem lebih dari 300 milimeter.
Menurutnya, saat ini hujan dengan intensitas 150 milimeter per hari sudah dapat membuat banjir, karena luapan daerah aliran sungai tanpa ada kasus tanggul jebol yang menandakan kapasitas drainase menurun.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengungkapkan, banjir merendam setidaknya 38 ruas jalan di Jakarta pada Kamis (29/2). Ketinggian air pun bervariarsi, yaitu antara 10 hingga 120 cm.
Baca juga:
Cuaca Ekstrem Maret hingga April, Waspadai Petir hingga Hujan Es

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, Jakarta termasuk sebagai daerah yang berpotensi masih mengalami dampak intensitas hujan ekstrem seperti banjir selama sepekan ke depan pada 1-8 Maret 2024.
Hujan ekstrem itu dipicu oleh beberapa fenomena atmosfer, seperti masih aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial di selatan Pulau Jawa bagian barat dalam periode tersebut. (*)
Baca juga:
BRIN Sebut IKN Berpotensi Diterjang Banjir karena Fenomena Ekuinoks