Digitalisasi Pasar Bisa Atasi Lonjakan Harga Pangan Jelang Lebaran

Rabu, 27 Maret 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Momentum bulan suci Ramadan sampai Lebaran membuat harga bahan pokok acap kali mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan adanya permintaan masyarakat yang tinggi.

Selama puasa dan menjelang Lebaran Idulfitri 2024 harga beras masih belum terkendali. Kenaikan beras pun berimbas pada melonjak harga komoditas lain seperti telur hingga sayur mayur.

Baca Juga:

Peserta JKN Non Aktif Capai 54 Juta Orang

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) Y. Joko Setiyanto mengatakan, tidak bisa dipungkiri memang komoditas beras ini harganya akan naik pada hari besar keagamaan, khususnya puasa dan Lebaran.

"Saya bukan orang politik, tapi memang untuk beras ini sangat berat ya," kata Y. Joko Setiyanto usai meneken nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rhyne Technologies LLC bertajuk ‘Empowering Digital Growth’ di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (27/3).

Untuk kondisi itu, pemerintah harusnya menyiapkan antispasi yang lebih panjang. Tak bisa juga menyalahkan cuaca yang diklaim menyebabkan tertundanya musim panen.

"Kita tidak bisa salahkan cuaca atau apalah, semua itu kan mesti dipertimbangkan. Kami Asparindo selalu berusaha membantu pemerintah kapanpun," urainya.

Meski lonjakan harga terus terjadi, Y. Joko menuturkan, bahwa ketersediaan pangan masih aman. Tidak terkecuali, di daerah Jakarta.

Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa dalam waktu dekat mereka akan menyiapkan digitalisasi terkait data pangan. Dengan begitu, selama ini kesulitan mendapatkan akses data pangan bisa diatasi.

Baca Juga:

Peminat Mudik Gratis BUMN Naik Bus Baru 30 Persen dari Kuota

"Kita sangat penting digitalisasi karena jika tidak, data itu sangat susah. Misalnya, data padi untuk beras detailnya seperti apa," jelasnya.

Dengan digitalisasi, lanjutnya, seluruh kegiatan transaksi yang menggunakan pena dan kertas di pasar-pasar bisa dipermudah dengan digitalisasi.

Dia mencontohkan selama ini pedagang yang berbelanja ke Pasar Induk Kramatjati sekitar pukul 03.00 hingga 04.00 untuk mengisi kiosnya. Dengan digitalisasi itu, para pedagang tidak perlu ke Pasar Induk Kramatjati.

"Itu yang sedang kami mulai. Dengan digitalisasi itu akan mempermudah distribusi juga," tutupnya. (Asp)

Baca Juga:

PEVS 2024 Targetkan Transaksi hingga Rp 400 Miliar

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan