Dicopot dari Menko Polhukam, Tedjo Terima Dirinya Disalahkan
Kamis, 13 Agustus 2015 -
MerahPutih, Nasional-Tedjo Edy Purdijatno kini menjalani hari-harinya sebagai warga negara biasa setelah dicopot dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Kabinet Kerja. Tedjo mengklaim telah bekerja dengan baik selama menjabat posisi Menko Polhukam.
"Saya telah melaksanakan tugas yang dibebankan pada saya," kata Tedjo, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (13/8).
Tedjo menjabat Menko Polhukam selama 10 bulan kurang 15 hari. Ia merupakan satu di antara lima menteri yang direshufle dari kabinet Pemerintahan Jokowi-JK. Ia resmi dipecat kemarin. Posisinya digantikan Luhut Binsar Panjaitan, yang merangkap posisi Kepala Staf Kepresidenan.
Ketika ditanya apakah sudah pantas diganti karena baru menjabat kurang dari 10 bulan, Tedjo pun menjawab diplomatis.
"Di militer biasa, harus siap dilantik juga harus siap diganti," kata mantan Kepala Staf TNI AL ini.
Menurutnya, Presidenlah yang ingin melakukan penyegaran organisasi, dan itu dianggap wajar.
Namun, secara tersirat Tedjo mengaku dirinya bersalah. Dia sadar menanggung kesalahan sehingga didepak, bukan lantaran anak buahnya atau lembaga yang dipimpinnya.
"Saya tidak pada posisi menyalahkan siapapun karena apapun kekurangan di kementerian/lembaga, kami bertanggung jawab sebagai menko. Saya tidak mau (menyalahkan) kementerian/lembaga. Tidak ada prajurit yang salah, yang salah pemimpinnya," katanya mengutip pameo yang akrab di lingkungan militer. (mad)
Baca Juga:
Nganggur, Tedjo Edhy Bakal Ngomong Cucu
Tedjo Edhy Sudah Tahu Hanya Menteri Sementara di Kabinet Kerja
Jelang Dirombak, Tedjo Edhy Bolos Ngantor
Menteri Tedjo Tak Disukai Seknas