Di Canio Nyinyir ke AC Milan: Rossoneri Terlalu 'Rabiot Sentris' Hingga Rafael Leao Hanya Bisa Menunggu Umpan Matang

Selasa, 11 November 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Mantan bintang Serie A, Paolo Di Canio, memberikan penilaian kritis terhadap performa AC Milan yang dinilainya terlalu bergantung pada gelandang tengahnya, Adrien Rabiot. Di Canio menyoroti bahwa ketika Rabiot absen atau tidak bermain maksimal, Rossoneri menghadapi masalah besar dalam menciptakan dan mencetak gol.

AC Milan menunjukkan inkonsistensi di Serie A belakangan ini, yang terlihat jelas dari hasil minor saat ditahan imbang oleh Parma dan beberapa tim yang secara kualitas di bawah mereka.

Baca juga:

Sudah Pulih dari Cedera, Christian Pulisic Siap Comeback Bela AC Milan saat Lawan Parma

Menurut Di Canio, penurunan performa ini langsung berkaitan dengan ketidakhadiran Rabiot, yang sering menjadi opsi gol ketika para penyerang utama kesulitan.

"Absennya para pemain sangat menentukan," kata Di Canio, membandingkan kasus Milan dengan tim besar lain.

"Ketika Manchester City mendapatkan kembali kualitas menyerang, mereka bertahan dengan lebih baik," sambung dia.

Ketergantungan Tim dan Sorotan untuk Rafael Leao

Di Canio berpendapat bahwa Milan akan jauh lebih baik jika lini serang mereka mampu mendominasi. Ia mengakui adanya peningkatan pada Milan sejak pertandingan melawan Cremonese, di mana tim terlihat lebih solid.

"Sebelas pemain berlari, menekan, menjaga keseimbangan, dan disiplin. Mereka menyerang sebagai tim dan tidak kebobolan satu gol pun," jelas dia,

Lebih lanjut, Di Canio secara khusus mengkritik performa Rafael Leao yang belakangan ini menjadi sorotan. Menurutnya, Leao adalah pemain paling berbakat di Milan dan harus selalu bermain, namun ia tidak bisa diandalkan sendirian. Pemain seperti Leao membutuhkan support yang memadai dari rekan timnya, terutama dari lini tengah seperti Rabiot.

Baca juga:

AC Milan Masih Incar Robert Lewandowski, Mau Datangkan di Januari 2026

Di Canio mencatat bahwa dalam lima pertandingan terakhir, Milan mencetak delapan gol tetapi kebobolan enam gol. Statistik ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan.

"Jika Anda hanya menunggu Leao berlari, ia tidak memberikan titik acuan dan terkadang bahkan hanya berjalan kaki. Tanpa bantuan Rabiot, dari mana datangnya gol?," tegas Di Canio

Ia menyimpulkan bahwa meskipun Leao adalah aset, absennya Rabiot adalah masalah yang sangat besar bagi keseimbangan tim.

Setelah jeda internasional, AC Milan dijadwalkan akan menghadapi rival sekota mereka, Inter Milan, dalam laga lanjutan Serie A 2025/2026. (Bolaskor)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan