Di BDF ke-14, Jokowi: Aspirasi Seluruh Elemen Perlu Didengar

Jumat, 10 Desember 2021 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Indonesia berkomitmen terus memajukan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) baik pada level kawasan maupun global. Salah satu wujud nyata komitmen Indonesia adalah menyelenggarakan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14.

"Ini adalah tahun ke-14 pelaksanaan Bali Democracy Forum. Ini adalah bentuk komitmen Indonesia memajukan demokrasi dan HAM di kawasan dan global. Our commitment toward democracy goes beyond our borders," kata Presiden Joko Widodo saat berbicara pada Summit for Democracy 2021 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/12).

Baca Juga:

Pandemi COVID-19 Dinilai Berdampak pada Penurunan Kualitas Demokrasi dan Keragaman


Presiden Jokowi menjelaskan, BDF adalah forum antarpemerintah untuk berbagi perspektif mengenai demokrasi tanpa saling menyalahkan. BDF juga merupakan forum bertukar praktik terbaik mengenai bagaimana memperkokoh demokrasi dan mengelola tantangan yang dihadapi demokrasi.

"Demokrasi adalah sebuah nilai universal. Namun aspirasi, nilai, dan kekhususan masyarakat perlu dipelihara. Ini adalah homegrown democracy. BDF juga melibatkan pemuda, pebisnis, dan masyarakat sipil yang merupakan pilar penting demokrasi," imbuh Jokowi.

Indonesia, kata Jokowi, bersama negara ASEAN lainnya, terus mendorong kemajuan demokrasi di Asia Tenggara. Indonesia memotori pembentukan ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights dan konsisten memasukkan kelompok masyarakat madani sebagai wakil Indonesia.

Indonesia juga menjadi inisiator ASEAN Human Rights Dialogue, sejenis Universal Periodic Review (UPR) di ASEAN. Setelah hampir sembilan tahun terhenti, tahun ini dialog tersebut dihidupkan kembali oleh Indonesia.

"Secara sukarela, Indonesia memajukan diri sebagai negara pertama yang melakukan review. Indonesia terus mendorong pemajuan demokrasi dan HAM di OKI," lanjutnya.

Di Myanmar, Indonesia bertekad terus berkontribusi agar kesepakatan ASEAN mengenai five points of consensus dapat diimplementasikan. Presiden Jokowi meyakini demokrasi di Myanmar akan dapat dipulihkan melalui dialog inklusif.

Sementara itu, di Afghanistan, Indonesia akan terus berkontribusi bagi pemberdayaan perempuan demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Afghanistan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 yang dipantau dari Jakarta, Kamis (9/12/2021). (ANTARA/Aria Cindyara)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-14 yang dipantau dari Jakarta, Kamis (9/12/2021). (ANTARA/Aria Cindyara)

"Indonesia meyakini, pemajuan demokrasi, HAM, dan good governance bisa tumbuh dan berkembang jika kerja sama dikedepankan. Dukungan semua pihak dibutuhkan. Aspirasi seluruh elemen perlu didengar. Tidak boleh ada yang ditinggalkan," jelas dia.

Perhelatan BDF ke-14 dilakukan secara hybrid pada Kamis dengan melibatkan 50 perwakilan negara dan organisasi internasional untuk hadir secara fisik di Bali dan secara virtual.

Tema yang diangkat tahun ini yakni Democracy for Humanity: Advancing Economic and Social Justice during the Pandemic yang menyoroti berbagai ketidakadilan ekonomi dan sosial yang terdapat di masyarakat sebagai salah satu dampak dari pandemi.

Forum ini juga bertujuan untuk menemukan jalan yang dapat diambil ke depan terkait isu yang dihadapi tersebut. BDF sendiri, secara keseluruhanh, bertujuan untuk membangun arsitektur demokrasi yang kuat di kawasan, melalui praktik saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik, dengan menganut prinsip-prinsip persamaan, saling pengertian, dan menghargai. (Pon)

Baca Juga:

Presidential Threshold Dinilai Perlemah Sistem Demokrasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan