Dewa Bumi Hok Ting Cin Sien, "Tuan Rumah" Kelenteng Gondomanan
Jumat, 05 Februari 2016 -
MerahPutih Budaya - Yogyakarta memiliki dua kelenteng. Selain kelenteng di Poncowinatan, Kelenteng Gondomanan juga berdiri gagah di Kota Yogyakarta. Letaknya persis di perempatan Gondomanan, Jalan Brig Katamso No 3, Gondomanan, Kota Yogyakarta.
Tanah kelenteng ini awalnya merupakan bentuk hadiah Sri Sultan HB VII kepada seorang perempuan. Klenteng Gondomanan didirikan di atas tanah seluas 1.150 meter persegi. Pada tahun 1907, pembangunan kelenteng dimulai Yap Ping, seorang mayor keturunan Tionghoa.
Kelenteng diberi nama Fuk Ling Miau. Kata "fuk" berarti berkah, kata "ling" berarti tak terhingga, dan kata "miau" berarti kuil. Dari pengartian itulah nama Fuk Ling Miau memiliki arti kuil pemberian berkah yang tiada tara. Namun, warga Yogyakarta lebih mengenal kelenteng ini dengan nama Kelenteng Gondomanan.
Bangunan kelenteng memiliki ornamen khas China dan Jawa. Umumnya ornamen bercorak China. Sementara corak Jawa terletak di dalam atap sumur.
Kelenteng Gondomanan memiliki 14 dewa. Dewa sebagai tuan rumah kelenteng ini ialah Dewa Bumi Hok Ting Cin Sien.
Ketua Kelenteng Gondomanan Wijaya menjelaskan, semua dewa-dewa tersebut dapat dibersihkan hanya beberapa hari menjelang Imlek. Sementara di luar itu, tidak ada pembersihan patung karena kepercayaan adanya sakralitas.
"Sebelum Imlek, dewa-dewa naik ke langit melaporkan semua hal dalam setahun. Saat itulah dapat dibersihkan. Dewa akan kembali lagi ke bumi setelah Imlek," paparnya saat ditemui wartawan di Kelenteng Gondomanan, Jalan Katamso, Jumat (5/2).
Jelang Imlek tahun ini, semua persiapan telah dilakukan. Tidak ada yang spesial dalam Imlek tahun ini, karena sama seperti tahun-tahun sebeleumnya. (fre)
BACA JUGA: