Delegasi Indonesia Ramaikan Marché du Film Cannes 2025, Usung Film dan Komik Lokal dari ‘Jumbo’ hingga ‘Bandits of Batavia’

Jumat, 16 Mei 2025 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Delegasi Indonesia hadir di Festival Film Cannes 2025 yang digelar di Prancis pada 13-24 Mei 2025.

Rombongan yang terdiri dari sekira 60 sineas dan pejabat Indonesia ini membawa misi besar untuk memperkenalkan gelombang baru sinema Tanah Air ke panggung internasional.

Christine Hakim, bintang senior yang dikenal dunia lewat Tjoet Nja’ Dhien dan Daun di Atas Bantal, memimpin rombongan tersebut.

“Kami membawa para pembuat film muda dan berbakat untuk memperkenalkan gelombang baru ini,” ujar Hakim seperti dikutip AFP, beberapa hari sebelum Cannes 2024 dibuka.

“Ini penting untuk masa depan sinema Indonesia dan saya percaya dampaknya akan signifikan.”

Christine Hakim yang juga pernah bermain bersama Julia Roberts di Eat, Pray, Love, hadir di Marché du Film—pusat bisnis Festival Cannes yang tiap tahunnya mempertemukan lebih dari 15.000 pelaku industri film dari 140 negara.

Secara pribadi, Christine bahagia bisa kembali ke Cannes. Ia mengenang mendiang Pierre Rissient yang pernah membawa film Tjoet Nja’ Dhien ke Cannes tahun 1989.

“Saya harus melakukan hal yang sama seperti yang Pierre lakukan dulu. Saya bahagia bisa kembali ke Cannes untuk generasi sineas muda,” tutur Hakim.

Baca juga:

Penyelenggara Cannes Film Festival 2025 Larang Busana Transparan Mengarah Telanjang di Karpet Merah, Bukan Bermaksud Batasi Ekspresi Fesyen

Ikut dalam rombongannya adalah nama-nama besar seperti Garin Nugroho, Reza Rahadian, Chelsea Islan, Asmara Abigail, sutradara Robby Ertanto, dan Yosep Anggi Noen.

Produser Yulia Evina Bhara juga jadi juri Critics’ Week tahun ini.

Asmara Abigail menyebut Indonesia sedang memproduksi banyak genre. "Ini momen subur bagi sinema Indonesia,” kata Asmara.

Beberapa film yang dibawa delegasi Indonesia adalah Ikatan Darah, Jumbo, Pangku, Sleep No More (Monster Pabrik Rambut), The Mourning Journey, proyek Rose Pandanwangi, Renoir, dan Timur.

Selain film, ada tiga komik Indonesia yang ditawarkan di Marche du Film, yaitu Bandits of Batavia, Locust, dan Jitu.

Rombongan berusaha mencarikan partner dan jejaring internasional agar karya-karya tersebut bisa diproduksi, dipasarkan, dan ditayangkan di luar Indonesia. (dru)

Baca juga:

Pidato di Festival Film Cannes, Robert De Niro Sebut Donald Trump tak Peduli Seni

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan