Data Pribadi Dijual Murah di Darkweb
Selasa, 08 Desember 2020 -
TERNYATA di dalam forum gelam hacker atau darkweb, data pribadi seperti detail kartu kredit, pindaian paspor hingga akun online banking diperjualbelikan. Bahkan harganya terbilang sangat murah. Hal ini diungkapkan oleh peneliti perusahaan siber Kaspersky.
"Beberapa tahun terakhir banyak area kehidupan kita telah menjadi digital -- dan beberapa di antaranya, seperti medis kita, misalnya, termasuk sebagai informasi pribadi. Seperti yang kita lihat dengan meningkatnya jumlah insiden kebocoran data, hal ini menyebabkan lebih banyak risiko bagi pengguna," ucap peneliti keamanan di Kaspersky's GReAT, Dmitry Galov, dalam keterangan tertulis, Senin (7/12).
Baca juga:
Guna mendapatan pemahaman lebih jauh tentang penjualan informasi pribadi, para peneliti Kaspersky menganalisis penawaran aktif di 10 forum dan pasar darknet internasional. Hasilnya, akses ke data pribadi dapat dimulai dari 50 sen (USD 0,5 atau setara dengan Rp7.000) tergantung seberapa jauh data yang ditawarkan.

Beberapa informasi pribadi masih tetap diminati hampir satu dekade terakhir, terutama data kartu kredit, akses perbankan dan layanan pembayaran elektronik, dengan harga masing-masing tak berubah dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir.
Namun seiring berkembangnya teknologi ada beberapa data baru yang ditawarkan. Dalah hal ini termasuk catatan medis pribadi dan selfie dengan dokumen identitas pribadi. Semua data itu biayanya mencapai USD40 atau Rp566 ribu.
Baca juga:
Penyalahgunaan data sangat berpotensi menimbulkan konsekuensi cukup signifikan, misalnya pengambilan nama atau penyalahgunaan layanan korban berdasarkan identitas. Data yang dijual juga bisa digunakan untuk pemerasan, eksekusi penipuan, skema phising hingga pencurian uang secara langsung.
Sementara jenis data tertentu seperti akses akun pribadi atau database kata sandi bisa disalahgunakan bukan hanya untuk keuntungan finansial, melainkan juga kerugian reputasi dan jenis kerusakan sosial lainnya, termasuk doxing.
"Ini tidak berarti bahwa kita harus menghapus dan menutup akun media sosial kita, tentunya. Ini semua tentang memahami konsekuensi dan risiko potensial dan bersiap yang tepat untuk itu," tutur Galov.

Guna meminimalkan risiko pencurian data, Kaspersky meminta pengguna internet selalu mewaspadai email dan situs web phishing. Selalu periksa pengaturan izin pada aplikasi yang digunakan. Tujuannya untuk meminimalkan kemungkinan data dibagikan atau disimpan pihak ketiga tanpa izin.
Penggunaan otentikasi dua faktor juga sangat penting, dengan catatan menggunakan aplikasi yang menghasilkan kode satu kali (one-time code) jauh lebih aman daripada menerima faktor kedua melalui SMS. Terakhir, jangan asal membuka konten yang dibagikan secara online. Karena konten tersebut bisa saja disalahgunakan oleh orang lain.
Berikut daftar harga data pribadi yang ditawarkan forum hacker atau darkweb
Detail kartu kredit: 6-20 dolar AS (sekitar Rp85 ribu - Rp284 ribu)
Pindaian SIM: 5-25 dolar AS (sekitar Rp71 ribu - Rp355 ribu)
Pindaian Paspor: 6-15 dolar AS (sekitar Rp85 ribu - Rp213 ribu)
Layanan berlangganan:0,5-8 dolar AS (sekitar Rp7.100 - Rp114 ribu)
ID (Nama, Tanggal lahir, email, mobile): 0,5-10 dolar AS ( sekitar Rp7.100 - Rp142 ribu)
Selfie dengan dokumen (paspor, SIM): 40-60 dolar AS (sekitar Rp568 ribu - Rp852 ribu)
Rekam medis: 1-30 dolar AS (sekitar Rp14 ribu - Rp426 ribu)
Akun online banking: 1-10 persen dari nilai
Akun Paypal: 50-500 dolar AS (sekitar Rp710 ribu - Rp7,1 juta) (Yni)
Baca juga: