Daging Merah Dimusuhi Karena Penyebab Kolesterol. Benarkah?
Kamis, 05 Oktober 2017 -
ANGGAPAN yang berkembang di masyarakat saat ini daging merah penyebab kolesterol tinggi. Kemudian sebagai gantinya daging putih, ayam dan ikan, menjadi pilihan protein hewani.
Protein sangat dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan kesehatan badan kita. Jumlah yang tepat dapat membuat tubuh memiliki energi untuk berativitas.
Protein hewani bisa didapat dari daging ternak (sapi, kerbau, kambing, dan domba), unggas, ikan, telur, serta kacang-kacangan. Namun kemudian orang menyingkiran daging merah dari dafter penyedia protein. Alasannya karena dagingmerah berhubungan dengan kolesterol yang tinggi.
Padahal menyingkirkan daging merah sedikit banyak menyingkirkan potensi nutrisi lainnya. Salah satu zat yang didapt dari daging merah adalah zat besi.
Celakanya kemudian orang menunjukan gejala-gejala malnutrisin karena keinginan memperoleh gaya hidup sehat. Ini terjadi justru pada kalangan menengah ke atas. Padahal konsumsi daging merah diperlukan agar tubuh tidak kekurangan zat besi, bahkan malnutrisi.
Gejala malnutri itu seperti sulit berkonsentrasi, lesu, bibir pecah-pecah, dan imunitas menurun.
Tidak benar daging merah dihubungkan dengan tingginya kadar kolesterol dan tubuh yang gemuk. Kolesterol tidak sesederhana itu langsung menjadi lemak.
Zat besi memiliki kegunaan mengangkut oksigen, produksi energi, dan perkembangan otak. Meskipun zat besi bisa didapatkan dari yang lain seperti kacang-kacangan, kandungan zat besi dari sumber hewani tidak bisa digantikan.
Pada pria zat besi berfungsi meningkatkan produksi hormon testosteron, menambah gairah seksual, dan menyuburkan sperma. (psr)