Ciam Si, Tradisi Meminta Petunjuk Kehidupan di Tahun Baru Imlek
Sabtu, 25 Januari 2025 -
MerahPutih.com - Jelang Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili, Vihara Dharma Ramsi di Cibadak, Kota Bandung, ramai dengan beragam aktivitas.
Di tengah kesibukan itu, para jemaat terlihat menjalankan ritual Ciam Si, sebuah tradisi ramalan yang telah ada sejak zaman kuno dalam masyarakat Tionghoa.
Ciam Si dilakukan untuk meminta petunjuk mengenai nasib atau solusi dari masalah yang dihadapi.
"Seperti dijelaskan oleh salah seorang relawan di Vihara Dharma Ramsi bernama Chandra, Ciam Si dilakukan ketika seseorang ingin meminta petunjuk mengenai nasib, peruntungan, maupun penyelesaian dari sebuah masalah yang pelik," tulis Antara (25/1).
Senada dengan Chandra, Maming, salah satu umat di Vihara Dharma Ramsi, meyakini bahwa Ciam Si menjadi tempat mengadu kepada Dewa sekaligus mencari solusi atas permasalahan yang sulit dihadapinya
Baca juga:
Menikmati Sajian Masakan Khas Imlek di Hotel Tentrem Jakarta
"Kalau saya kan umat sini, jadi kalau gak pelik, gak nanya. Kalau pelik, baru nanya. Kalau orang udah gak ada jalan, ke sana ke sini mentok, baru nanya. Pokoknya ada masalah yang gak bisa dipecahkan, kamu bisa nanya kepada-Nya," ucapnya.
Untuk melakukan Ciam Si, tidak ada persiapan khusus selain keyakinan penuh. Ritual dimulai dengan sembahyang, memohon izin kepada dewa, dan mengutarakan pertanyaan atau keluh kesah.
Di Vihara Dharma Ramsi, doa ditujukan kepada Dewa Kwan Kong, sosok pelindung dalam kepercayaan Konghucu dan Buddha.
Setelah itu, pemohon melempar siao poe, dua potongan kayu berbentuk setengah oval. Jika satu potongan menelungkup dan lainnya terbuka, dewa mengizinkan untuk melanjutkan.
Selanjutnya, pemohon mengocok gelas bambu hingga salah satu batang bambu keluar, yang menjadi jawaban atas pertanyaannya.
Pesan dari batang bambu tersebut ditulis dalam bentuk syair pada secarik kertas. Isi syair ini bisa berupa petunjuk baik atau peringatan terkait aspek kehidupan seperti rezeki, asmara, dan kesehatan.
Pemohon bisa meminta bantuan tetua vihara untuk menerjemahkan makna syair tersebut.
Ciam Si bisa dilakukan kapan saja, tanpa batasan waktu. Tradisi ini mengajarkan bahwa ketika beban hidup terasa berat, kita dapat mengadu kepada Tuhan, mencari pertolongan dan pencerahan.
Di tengah hiruk-pikuk kehidupan, Ciam Si mengingatkan kita akan kekuatan doa dan keyakinan. (dru)
Baca juga:
Tips Simpan Angpau Imlek Sesuai Feng Shui Berdasarkan Shio, Dapatkan Keuntungan Berlipat