Kue Keranjang, Si Manis Legit Pengundang Kemakmuran dan Keberuntungan


Kerap hadir setiap perayaan Imlek, Kue Keranjang dipercaya sebagai sumber kemakmuran. (Foto: Arashi)
Merahputih.com - Makanan merupakan simbol kemeriahan hingga keberlimpahan saat perayaan Imlek. Seperti halnya makanan nian gao atau lazim disebut kue keranjang yang sarat dengan makna.
Kue keranjang merupakan salah satu jananan utentik dan khas yang ada di perayaan Imlek. Ia biasanya hadir tersusun memunjak dan dibuat dengan ukuran besar-besar.
Kue keranjang sekilas tampak seperti gula merah. Hanya ketika dipotong teksturnya sangat lembut dan sangat padat, bercita rasa manis legit. Berbeda dengan gula merah yang teksturnya lebih padat.
Tekstur kue keranjang jadi lebih lembut karena kue ini dibuat dengan menggunakan tepung beras ketan, tepung tapioka, dan garam,dan gula.
Baca juga:
50 Ucapan Imlek 2025 untuk Keluarga, Teman, dan Rekan Kerja di Tahun Ular Kayu
Cara membuat kue kerangjang sebetulnya mudah, tapi memang diakui cukup menghabiskan banyak waktu, selama 180 menit.
Adapun tahapan membuat kue kerajang bisa dimulai dengan memasak 200 gram gula pasir dalam panci hingga sampai berwarna cokelat tua alias karamel.
Tambahkan air, aduk hingga karamel larut. Matikan api. Lalu tambahkan lagi dengan gula pasir yang ada dimasukan dalam larutan karamel.
Siapkan tepung beras ketan, tepung tapioka, dan garam, aduk rata. Tuang larutan karamel sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
Jika bahan sudah tercampur rata, barulah dimasukan ke dalam cetakan. Kukus selama 2-2,5 jam hingga adonan matang. Jika sudah matang, kue keranjang siap disajikan.
Baca juga:
Penyajian kue keranjang ini pun tak sembarang. Ada kebiasaan budaya memaknai keberadaan kue keranjang.
Saat Imlek, kebiasan masyarakat Tionghoa menata kue dengan posisi bertumpuk. Bentuk itu dimaknai sebagai keberuntungan pada gaji dan posisi yang lebih tinggi.
Bentuknya yang besar digambarkan sebagai pundi-pundi emas yang artinya sebagai kekeyaan. Semakin bertumpuk kue keranjang makin bertumpuk pula sumber kekayaan.
Rasa manis dalam kue keranjang diartikan suka cita, kegembiraan, dan rasa bahagia. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Menelusuri Asal Usul Perayaan Cap Go Meh

Atraksi Barongsai Semarakkan Perayaan Tahun Baru Imlek 2025 di Jakarta

Keindahan Lampion Khas Imlek Hiasi Trotoar Jalan Sudirman Jakarta

Jakarta Dilanda Banjir saat Imlek, Pengamat Minta Plt Dinas SDA Ika Dicopot

Perayaan Imlek Jadi Simbol Akulturasi Berbagai Budaya di Jakarta

Fang Teh, Tradisinya Pagi Hari Pertama Tahun Baru Imlek Simbolkan Harapan Keberuntungan

Warga Keturunan Tionghua Sembahyang Tahun Baru Imlek di Vihara Boen Tek Bio

Ekspresi Kebebasan Barongsai di Perayaan Imlek, Makin Eksis di Ruang Publik Sejak Dibebaskan Presiden Gus Dur

Arus Balik Long Weekand Padati Stasiun, 37.579 Penumpang Tiba di Jakarta

Prabowo Ucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili/2025, Imlek Bagian Rayakan Keberagaman
