Cerita Didiet Maulana dalam Kebaya Kutubaru 'Emas' Puan Maharani di Sidang Tahunan MPR/DPR RI 2024

Sabtu, 17 Agustus 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - KETUA DPR RI Puan Maharani tampil di mimbar Sidang Tahunan MPR/DPR 2024, Jumat (16/8). Ia tampak anggung mengenakan kebaya dengan nuansa warna gold. Kebaya model kutubaru itu rupanya karya desainer kenamaan Tanah Air Didiet Maulana.

Puan pertama kali tampil terlihat saat menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo ke Gedung DPR RI. Ia tampil anggun dalam balutan kebaya kutubaru dengan rambut disanggul rapi. Didiet, dalam keterangan tertulis, mengatakan kebaya itu didesain khusus untuk Puan. Desain itu mengusung semangat optimisme. Itulah alasan Didiet memilih warna bernuansa emas yang identik dengan cerah dan semangat.

"Kain french lace yang dibentuk menjadi kutubaru ini terinspirasi dari sebuah optimisme yang saya rasa patut dimiliki dalam melihat potensi keindahan yang dimiliki dalam diri. Bahwa setiap kita ialah emas," ujar Didiet.


Semangat itu terpancar saat Puan mulai menyalami Jokowi yang tiba di gedung parlemen Senayan sekitar pukul 08.57 WIB. Detail payet di atas kain french lace itu tampak berkilauan dari pergelangan tangan Puan.

Didiet mengatakan desainnya untuk Puan bisa menjadi satu simboli menyambut peringatan HUT ke-79 RI. Secara mendetail, kata Didiet, ia menyertakan motif tumpal dengan buketan atau bunga di bagian depan. Ide itu datang dari pengaruh pesisiran peranakan China dengan warna-warninya.

Baca juga:

Ketua DPR Puan Maharani Beberkan Beda Negarawan dan Politisi

Didiet merancang kebaya model Kutubaru nuansa gold dari bahan brukat keemasan dengan detail payet mewah di sepanjang kebaya, lengkap dengan selendang sifon berwarna emas. "Bagian pada warna emas memberikan rasa semangat, kesuksesan, dan kemenangan yang terpancar dalam memperingati 79 tahun Indonesia merdeka," tutur Didiet.

Selendang sutra berwarna emas muda melengkapi kebaya yang dikenakan putri Presiden Kelima RI itu. Selendang itu, kata Didiet, merupakan lambang kelembutan. Penampilan Puan makin on point dengan aksesori bros kupu-kupu yang diletakkan pada panel tengah kebaya Puan.

"Motif kupu-kupu banyak ditampilkan dalam berbagai motif wastra di Indonesia. Itu melambangkan metamorfosis, bahwa semua merupakan proses yang harus dibangun satu per satu," jelas Didiet.



Tampilan kebaya Puan dilengkapi kain batik tulis motif sulur dan buketan yang melambangkan keindahan dan proses yang bertumbuh. Aksen motif kawung pada bagian pinggir kain membuat cucu Bung Karno itu semakin anggun dan menonjolkan sosok perempuan Indonesia yang cinta persatuan.

"Motif kawung menjadi simbol kemurnian, kebaikan, dan persatuan," tutup Didiet.(tka)

Baca juga:

Puan Maharani Kenakan Kebaya Kutubaru di Sidang Tahunan MPR




Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan