Cerita di Balik Pembuatan Ngaji.ai, Aplikasi AI Kolaborasi Indonesia-Belanda

Selasa, 19 Maret 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Vokal.ai, perusahaan pelopor penerapan teknologi AI dalam pendidikan Bahasa Indonesia, meluncurkan inovasi terbarunya berupa aplikasi belajar mengaji dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) pada Maret 2024.

Aplikasi itu disebut ngaji.ai. Melalui aplikasi ini, pengguna dapat memperbaiki kualitas bacaan Al-Qur'an secara mandiri. Peluncuran aplikasi ini bertepatan dengan Ramadan 1445 untuk memaksimalkan pengalaman mengaji yang berbeda dan intens.

Prof. Dr. Sutarto Hadi, co-founder dari ngaji.ai, memaparkan latar belakang pembuatan aplikasi ini.

“Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, di mana 91 persen warga Muslim memiliki pandangan bahwa kemampuan membaca Al-Qur’an penting untuk dimiliki," kata Hadi yang juga Guru Besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Banjarmasin dalam rilis pers yang dikirimkan kepada MerahPutih.com (19/3).

Baca juga:

Mahfud: Program Insentif Guru Ngaji untuk Semua Agama

Karena itulah, ia bersama Martijn Enter, warga negara Belanda, meluncurkan ngaji.ai yang berbasis artificial intelligence dan automatic speech recognition (ASR). Melalui fitur itu, aplikasi ini dapat memberi feedback untuk membantu pengguna mengetahui apakah pengucapan huruf Qur'an sudah benar atau belum.

Martijn Enter, Founder Vokal.ai, turut menjelaskan tentang tim yang terlibat di belakang ngaji.ai.

“Aplikasi ngaji.ai telah dikembangkan sejak 2020 ini menggunakan teknologi yang dikembangkan bersama oleh para expert asal Indonesia dan Belanda di bidang data collection, materi pembelajaran mengaji, IT, dan machine learning,” tutur Martijn.

Dalam bayangan Martijn, masa depan AI di dunia pendidikan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk kemajuan dan transformasi.

AI dapat menyesuaikan pengalaman belajar berdasarkan kebutuhan masing-masing pelajar dan gaya belajar sehingga bisa menghasilkan pengertian yang lebih dalam dan interaksi lebih baik.

"Aplikasi ngaji.ai dapat menyesuaikan level kesulitan dan kecepatan belajar berdasarkan performa pengguna, sehingga memastikan adanya kemajuan pemahaman dan menghindari pengguna hilang motivasi untuk belajar,” sebut Martijn.

Banyak fitur dalam ngaji.ai. Salah satunya, pengguna dapat mengetahui jadwal salat berdasarkan lokasi, dengan notifikasi waktu salat dan berbuka, serta mengetahui arah kiblat dengan koordinat yang tepat.

Fitur ASR pada menu tadarus bisa mendeteksi kelancaran pengguna mengaji. Fitur Exam juga dapat memastikan pengguna menguasai materi dengan tepat atau masih ada area yang bisa diperbaiki.

Ngaji.ai juga memiliki fitur rekomendasi ayat setiap hari untuk pendalaman ayat-ayat Al-Quran selama bulan Ramadan

Pembelajaran dan fitur tambahan di ngaji.ai membuat aplikasi ini dapat digunakan oleh siapa pun, dari anak berusia 3 tahun hingga orang dewasa. (dru)

Baca juga:

AI Bantu Murid Belajar Mengaji

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan