OpenAI Buka Data Pengguna ChatGPT yang Tunjukkan Tanda Psikosis dan Pikiran Bunuh Diri

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 28 Oktober 2025
OpenAI Buka Data Pengguna ChatGPT yang Tunjukkan Tanda Psikosis dan Pikiran Bunuh Diri

ilustrasi OpenAI. (Foto: OpenAI)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM — OPENAI merilis perkiraan terbaru mengenai jumlah pengguna ChatGPT yang menunjukkan tanda-tanda kemungkinan darurat kesehatan mental, termasuk mania, psikosis, atau pikiran untuk bunuh diri. Perusahaan menyebut sekitar 0,07 persen pengguna ChatGPT yang aktif dalam satu minggu menunjukkan tanda-tanda tersebut.

OpenAI menegaskan chatbot kecerdasan buatan (AI) miliknya, ChatGPT, telah dirancang mengenali dan menanggapi percakapan sensitif seperti ini. Meskipun OpenAI menilai kasus tersebut ‘sangat jarang’, sejumlah pengamat menilai angka sekecil itu tetap signifikan, mengingat klaim CEO of OpenAI Sam Altman yang menyebut ChatGPT baru-baru ini mencapai 800 juta pengguna aktif mingguan.

Sebagai tanggapan terhadap meningkatnya pengawasan publik, OpenAI mengatakan pihaknya telah membentuk jaringan ahli kesehatan mental global untuk memberikan nasihat dan bimbingan. Jaringan tersebut terdiri dari lebih dari 170 psikiater, psikolog, dan dokter umum yang telah berpraktik di 60 negara. Mereka membantu merancang respons ChatGPT yang mendorong pengguna untuk mencari bantuan profesional di dunia nyata.

Namun, sejumlah pakar kesehatan mental mengungkapkan keprihatinan mereka atas data yang dipublikasikan perusahaan itu.

“Walaupun 0,07 persen terdengar kecil, pada skala ratusan juta pengguna, jumlah itu sebenarnya bisa berarti angka yang cukup besar,” ujar Dr Jason Nagata, profesor di University of California, San Francisco, yang meneliti penggunaan teknologi di kalangan dewasa muda, dikutip BBC.

Nagata mengatakan AI dapat memperluas akses terhadap dukungan kesehatan mental. “Namun, kita juga harus sadar akan keterbatasannya,” tambah Nagata.

Baca juga:

ChatGPT bakal Izinkan Konten Erotis untuk Pengguna Dewasa



OpenAI juga memperkirakan 0,15 persen pengguna ChatGPT terlibat dalam percakapan yang mengandung indikasi eksplisit adanya rencana atau niat bunuh diri. Perusahaan menyebut pembaruan terbaru pada chatbot mereka dirancang untuk menanggapi tanda-tanda delusi atau mania dengan aman dan empatik serta mendeteksi sinyal tidak langsung yang mungkin menunjukkan risiko bunuh diri atau melukai diri sendiri.

Selain itu, ChatGPT kini juga dapat mengalihkan percakapan sensitif ke model yang lebih aman, dengan membuka jendela baru untuk menangani kasus tersebut.



Perbaikan di Tengah Kasus Hukum


Dalam menanggapi kritik dari media, OpenAI mengakui, meskipun persentasenya kecil, jumlah pengguna yang terdampak tetap bermakna. Mereka juga menegaskan komitmen untuk terus melakukan perbaikan. Langkah itu diambil di tengah peningkatan gugatan hukum terhadap OpenAI terkait dengan interaksi ChatGPT dan pengguna.

Salah satu kasus paling menonjol yakni gugatan dari pasangan asal California yang menuduh ChatGPT berperan dalam kematian anak remaja mereka, Adam Raine, 16. Raine ditemukan bunuh diri pada April lalu. Gugatan itu menjadi kasus hukum pertama yang menuduh OpenAI atas kematian yang disebabkan produk AI.

Dalam kasus lain di Greenwich, Connecticut, tersangka dalam peristiwa pembunuhan-bunuh diri diketahui sempat mengunggah percakapan dengan ChatGPT beberapa jam sebelum kejadian. Percakapan itu diduga memperkuat delusi pelaku.

“Semakin banyak pengguna yang mengalami AI psychosis, karena chatbot menciptakan ilusi realitas,” ujar Profesor Robin Feldman, Direktur AI Law & Innovation Institute di University of California Law.

Ia mengatakan OpenAI patut diapresiasi karena berbagi data dan berupaya memperbaiki masalah ini, tapi peringatan di layar saja tidak cukup. “Seseorang yang sedang dalam kondisi mental rapuh mungkin tidak mampu memahami atau mengikuti peringatan tersebut,” imbuhnya Feldman.(dwi)

Baca juga:

Jepang Peringatkan OpenAI: Jangan Langgar Hak Cipta Anime dan Manga

#Teknologi #OpenAI #ChatGPT
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Flagship store ini diposisikan sebagai ruang ketiga bagi masyarakat urban untuk mendekatkan diri dengan teknologi dalam suasana yang lebih santai.
Dwi Astarini - 1 jam, 38 menit lalu
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Fun
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Sony A7 V hadir dengan sensor 33 MP, prosesor BIONZ XR2 berbasis AI, video 7K oversampled, dan autofocus canggih. Rilis Desember 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 13 Desember 2025
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Fun
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Xiaomi 17 Ultra bisa dirilis lebih cepat dari perkiraan. Beberapa toko offline bahkan sudah membuka pre-order HP flagship fotografi ini.
Soffi Amira - Jumat, 12 Desember 2025
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Fun
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Spesifikasi OPPO Reno 15c kini kembali terungkap. HP ini dikabarkan bakal rilis 19 Desember 2025.
Soffi Amira - Kamis, 11 Desember 2025
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Fun
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 kini sudah meraih sertifikasi. HP ini siap meluncur global bulan ini lewat chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Rabu, 10 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
iPhone 18 akan menguji coba Face ID di bawah layar. Artinya, Apple siap memasuki era baru lewat teknologi tersebut.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
iPhone 18 Bakal Uji Coba Face ID di Bawah Layar, Apple Siap Masuki Era Baru
Fun
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Samsung Galaxy Z TriFold kini sudah bisa dipesan di China. Harganya dibanderol mulai dari Rp 47,1 juta.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
Samsung Galaxy Z TriFold Sudah Mengaspal di China, Harganya Mulai dari Rp 47,1 Juta
Fun
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Realme 16 Pro segera meluncur tahun depan. HP ini membawa lensa telefoto dan baterai 7.000mAh.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
Realme 16 Pro Segera Meluncur, Bawa Lensa Telefoto dan Baterai 7.000mAh
Fun
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Xiaomi 17 Ultra paling cepat bisa dipesan sejak Desember 2025. Jadi, pembeli di Tiongkok tak perlu menunggu hingga 2026.
Soffi Amira - Selasa, 09 Desember 2025
Xiaomi 17 Ultra Paling Cepat Bisa Dipesan Mulai Desember, tak Perlu Menunggu hingga 2026!
Fun
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Render Samsung Galaxy S26 Series kini telah bocor. Hal itu terungkap lewat laporan Android Authority dalam firmware uji One UI 8.5.
Soffi Amira - Senin, 08 Desember 2025
Render Samsung Galaxy S26 Series Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan!
Bagikan