CEO Zoom: Kehadiran Pekerja di Kantor Bantu Bangun Kepercayaan

Minggu, 27 Agustus 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

ZOOM menjadi alat bantu produktivitas bagi para pekerja saat COVID-19 melanda. Kehadiran aplikasi ini memungkinkan pertemuan kerja dapat dilakukan secara virtual tanpa harus berkumpul di kantor. Pandemi sudah berakhir, tapi aplikasi ini masih digunakan untuk kerja hybrid.

Meski menciptakan perangkat pertemuan virtual, perusahaan Zoom justru tak tertarik untuk melakukan pekerjaan jarak jauh seperti perusahaan lain terapkan. Gizmodo, mengutip dari Insider, beroleh bocoran audio dari CEO Zoom Eric Yuan dalam sebuah rapat.

Dalam laporan Insider, Yuan mengatakan kepada pekerja bahwa mereka harus melapor ke kantor minimal dua hari dalam seminggu. Ini berlaku untuk pekerja yang berada dalam jarak 50 mil atau sekira 80 km dari kantor.

Baca juga:

Zoom Clips Hadir untuk Kamu yang Malas Meeting

zoom
Pekerja harus melapor ke kantor. (Foto: Pexels/Anna Shvets)

Pengumuman dikeluarkan pada 3 Agustus. Menurut Yuan, sulit bagi 'Zoomies' (nama panggilan untuk pekerja Zoom) untuk membangun rasa kepercayaan satu sama lain jika hanya berada di depan layar komputer.

Yuan juga menambahkan bahwa sulit untuk melakukan percakapan dan perdebatan yang inovatif di platform perusahaan sendiri karena platform ini membuat orang menjadi terlalu menggampangkan banyak hal.

"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah mempekerjakan begitu banyak 'Zoomies' baru sehingga sangat sulit untuk membangun kepercayaan," kata Yuan dalam audio tersebut.

"Kami tidak bisa melakukan percakapan yang baik. Kami tidak bisa saling berdebat dengan baik karena semua orang cenderung sangat ramah ketika Anda bergabung dalam panggilan Zoom," sambungnya.

Baca juga:

Zoom Akuisisi Platform Komunikasi Karyawan Workvivo

zoom
Yuan juga mengusulkan jadwal untuk kerja hybrid. (Foto: Unsplash/Linkedin Sales Solutions)

Yuan juga mengusulkan jadwal untuk kerja hybrid. Dia menganggap sistem ini memungkinkan banyak pekerjabisa mengatur kehidupan mereka antara bekerja secara remote dan secara langsung di kantor.

Namun, maksud Yuan lebih mengarah pada keyakinan perusahaan terhadap kemampuan platformnya, “Itu membuat kalian terlalu menggampangkan banyak hal dan tak mampu membangun kepercayaan dengan orang lain atau membantu kalian berkembang,"

Yuan bukanlah CEO pertama yang menimbang ulang pertemuan secara virtual. CEO Facebook Mark Zuckerberg memberi amanat tiga hari per minggu di kantor untuk karyawannya, sementara Apple mulai mencatatat kehadiran para karyawannya di kantor. (aqb)

Baca juga:

Dari Waktu hingga Lokasi Meeting, Ini Kebiasaan Pengguna Zoom sepanjang 2022

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan