CEO Spotify Ingin para Musisi Berhenti Protes soal Royalti Streaming
Minggu, 02 Agustus 2020 -
SPOTIFY, platform streaming musik asal Swedia, semakin berkembang walau COVID-19 merajalela. Dilansir Hypebeast, layanan streaming musik digital ini memiliki 138 juta pengguna dan lebih dari 299 juta pengguna aktif tiap bulan. Saham Spotify juga selalu tinggi meski sedang mengalami krisis ekonomi akibat COVID-19.

Baru-baru ini, CEO Spotify Daniel Ek berbiara mengenai masa depan serta royalti musik di Spotify. Ek mengatakan sampai sekarang, ada berjuta-juta musisi yang hadir di Spotify.
BACA JUGA:
Donald Trump Akan Larang TikTok di AS
"Kukira aku tidak pernah melihat satu pun seniman/musisi yang mengatakan 'aku puas dengan seluruh penghasilan yang yang aku dapatkan dari streaming'," ungkap Ek kepada Music Ally. Ek juga menjelaskan ada narasi yang keliru dalam bisnis ini. Baginya, beberapa artis ada yang pernah terkenal dan jaya pada masanya. Namun, itu tidak berlangsung selamanya.

"Beberapa seniman yang tadinya bekerja dengan baik di masa lalu mungkin tidak bekerja dengan baik di landscape masa depan," jelas Ek. Ia juga menegaskan bahwa para musisi/seniman tidak bisa merekam lagu setiap tiga atau empat tahun sekali dan berpikir bahwa hasil royalti streaming musik akan cukup untuk membiayai hidup.
BACA JUGA:
Co-founder Spotify itu memberikan solusi terkait dengan fenomena tersebut. Ia mencontohkan para musisi sekarang yang meningkatkan keterlibatan mereka dengan para penggemar. Ek mengusulkan agar musisi terus bekerja keras dalam mempromosikan karya-karya termasuk menceritakan latar belakang terbentuknya suatu album. Itu akan menciptakan dialog berkepanjangan dengan para penggemar.

Meski begitu, cara terbaik untuk terus mendapatkan penghasilan ialah dengan terus berkarya dengan membuat musik yang original dan positif. (shn)
BACA JUGA: