CEO Aplikasi Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis

Minggu, 25 Agustus 2024 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com – CEO sekaligus pendiri aplikasi Telegram, Pavel Durov ditangkap di bandara Bourget, Prancis pada Sabtu (24/8) malam waktu setempat.

Mengacu pada Reuters, hal ini pertama kali diberitakan oleh media Prancis yaitu TFI TV dan BFM TV. Durov. Menurut TF1, Durov yang bepergian dengan jet pribadinya, telah menjadi sasaran surat perintah penangkapan di Prancis sebagai bagian dari penyelidikan awal polisi.

TF1 dan BFM sama-sama mengatakan bahwa penyelidikan difokuskan pada kurangnya moderator (alias sensor) di Telegram.

Polisi menganggap situasi ini memungkinkan aktivitas kriminal terus berlanjut tanpa hambatan di aplikasi Telegram, seperti kejahatan perdagangan narkoba, tindak kriminal pedofilia, dan penipuan lainnya.

Baca juga:

Cara Menyembunyikan Status Online dan Terakhir Dilihat di Telegram

Telegram sendiri sangat berpengaruh di Rusia, Ukraina, dan negara-negara bekas Uni Soviet, menduduki peringkat sebagai salah satu platform media sosial utama setelah Facebook, YouTube, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan Wechat.

Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri dan polisi Prancis tidak memberikan tanggapan soal kabar ini. Usai Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 2022, Telegram menjadi sumber utama konten yang tidak difilter, dan terkadang vulgar dan menyesatkan, dari kedua belah pihak tentang perang dan politik seputar konflik tersebut.

Aplikasi Telegram tersebut telah menjadi sarana komunikasi pilihan bagi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para pejabatnya. Kremlin dan pemerintah Rusia juga menggunakannya untuk menyebarkan berita mereka. (Far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan