Cara Produktif ala Steve Jobs

Senin, 22 Desember 2014 - Fadhli

MerahPutih Internasional - Steve Jobs adalah bos besar Apple yang patut menjadi contoh karena kreativitasnya. Mungkin dia juga mengerti pepatah "waktu adalah uang" lebih baik dari orang lain. Nampaknya semangat ini menjadikan Steve Jobs orang yang sangat produktif.

Jobs mendirikan Apple dengan rekannya Steve Wozniak pada tahun 1973. Meskipun sempat hengkang dari perusahaan, dia kembali dan tetap menjadi CEO sampai akhir hayatnya pada tahun 2011. Pria ini sangat diingat karena berhasil merevitalisasi Apple dengan iMac pada 1990-an, terlebih karena kehandalannya memasarkan produk dan desain perangkat buatannya yang menarik.

Jobs sangat dikenal karena produktivitasnya. Setiap produk yang dibuatnya selalu berhasil menggebrak pasar karena desainnya yang tidak umum nan indah. Dengan harga yang bisa dibilang mahal, produk-produknya tetap ditunggu para penggemarnya.

Sebagai manusia, tentu kita ingin merasakan sukses dalam pekerjaan seperti Steve Jobs. Maka alangkah baikya kita mengadopsi metode produktivitas Steve Jobs seperti berikut.

1. Hanya Melakukan Pertemuan kecil

Jobs terus melakukan pertemuan yang efisien untuk memastikan bahwa setiap orang secara efektif dapat produktif. Dalam tiap kali pertemuan, hanya mereka yang memiliki saham pada proyek tersebut lah yang diminta untuk hadir.

Ken Segall, ketua asosiasi Jobs, ingat bahwa Jobs pernah mengatakan pada seorang wanita, salah satu anggota stafnya bahwa dia tidak diperlukan pada pertemuan agen iklan mingguan Apple,"Dia berhenti dingin. Matanya terpaku pada satu hal di ruang yang tidak beres. Menunjuk ke Lorrie, dan berkata, 'Siapa kau?' "

Setelah Lorrie menjelaskan bahwa ia diminta untuk menghadiri pertemuan karena dia bagian dari proyek pemasaran terkait, Jobs menyuruhnya pergi.

Sepertinya Jobs juga tidak menerima perintah atau undangan bila dianggapnya tidak penting. Dia menolak undangan dari Presiden AS Barack Obama yang memintanya untuk bergabung dengan pertemuan kecil mogul teknologi. Menurut Business Insider, Jobs merasa bahwa Obama telah mengundang terlalu banyak orang untuk seleranya.

2. Menjadi Orang yang Bertanggung Jawab

Majalah Fortune mengungkapkan bahwa Jobs didorong oleh "akuntabilitas pola pikir". Dia ingin semua orang hadir dalam pertemuan untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab untuk apa.

Karyawan mengenal hal ini sebagai "DRI", alias individu yang secara langsung bertanggung jawab. Nama DRI akan muncul pada agenda untuk pertemuan, sehingga semua karyawan tahu semua orang yang harus bertanggung jawab.

Siapa pun yang bertanggung jawab atas bagiannya harus menjelaskan protokol komunikasi terutama dalam situasi startup. Seorang mantan karyawan Apple, Gloria Lin, mengatakan sistem ini sangat efektif sehingga dia mengadopsi sistem ini ketika ia memimpin tim produk di Flipboard, seperti dikutip dari Business Insider.

"Dalam perusahaan yang berkembang pesat dengan banyak kegiatan, hal penting tertinggal di atas mejanya bukan karena orang-orang yang tidak bertanggung jawab, tetapi hanya karena mereka benar-benar sibuk," tulisnya di Quora. "Ketika anda merasa sesuatu adalah bayi anda, maka anda akan benar-benar peduli tentang bagaimana hal itu dilakukan."

3. Tidak Sembunyi di Balik Powerpoint

Jika Jobs adalah orang yang didorong oleh nafsu, ia memastikan bahwa karyawannya juga begitu.

Jobs melarang digunakannya slideshow selama agenda pertemuan mingguannya setiap hari Rabu dengan tim pemasaran dan iklan.

Dia ingin timnya melakukan debat, pertanyaan, dan berpikir kritis tanpa tergantung pada teknologi. Jobs mengatakan kepada Walter Isaacson, penulis biografinya, bahwa ia membenci cara orang menggunakan slide presentasi, bukan berpikir.

"Orang-orang akan menghadapi masalah dengan menciptakan presentasi. Aku ingin mereka untuk terlibat, untuk berpikir keluar dari mejanya, daripada menunjukkan kumpulan slide. Orang-orang yang tahu apa yang mereka bicarakan tidak perlu PowerPoint."

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan