Di Mata Sebastian Gunawan Busana Imlek Tidak Harus Cheongsam
Rabu, 31 Januari 2018 -
CHEONGSAM adalah busana panjang dengan desain leher tinggi dan tertutup. Busana khas Tiongkok ini juga memiliki bentuk pinggang yang pas di badan, belahan rok dan bentuk kancing unik.
Bertahun-tahun lamanya cheongsam identik dengan Imlek. Hampir setiap ada perayaan Tahun Baru etnis Tionghoa, orang selalu mencari cheongsam. Padahal sebenarnya busana Imlek tidak harus cheongsam.
Hal itu diungkapkan desainer Sebastian Gunawan. Pria yang telah 25 tahun berkarya itu kini tengah menyiapkan koleksi terbarunya yang mengadaptasi Imlek.
Namun, ia mengaku tidak ingin terlalu terpaku pada fesyen khas Tiongkok. "Gaun Imlek tak harus berpotongan seperti cheongsam atau ada belahannya," ucapnya saat ditemui di peluncuran Aqua Reflection di Ritz Carlton, Rabu (31/1).
Meski tidak selalu mendesain pakaian model cheongsam, pria yang kerap disapa Seba itu tetap mengangkat ciri khas Tiongkok dalam koleksi terbarunya. Ciri khas tampak pada motif Liang Liu atau Weeping Pillow yang hadir di desainnya yang akan diluncurkan Senin (5/2) mendatang di Ritz Carlton, Jakarta.
Ia memilih tumbuhan yang berasal dari daerah kering di Tiongkok Utara tersebut karena tumbuhan tersebut memiliki filosofis tersendiri baginya. Tumbuhan merupakan sumber kehidupan manusia. Tumbuhan yang indah menjadi lambang kehidupan yang baik bagi umat manusia.
Peragaan busana yang akan digelar Senin mendatang itu bertajuk 'Blissful Blossom'. "Tajuk pagelaran busana tersebut menunjukkan harapan untuk tahun 2018. 'Blissful Blossom' artinya suka cita dan harapan yang akan mekar di tahun 2018," pungkas pria berkacamata keluaran Karl Lagerfeld itu. (Avia)
Simak pula artikel lain mengenai Imlek di sini: Makna Warna Merah Dalam Tradisi Imlek.