BPS Sebut Beras Masih Jadi Penyumbang Inflasi pada Februari

Jumat, 01 Maret 2024 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan, beras masih jadi penyumbang inflasi bulanan (month-to-month/mtm) terbesar pada Februari 2024.

“Komoditas penyumbang inflasi adalah beras dengan andil inflasi 0,21 persen,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Jumat (1/3).

Baca juga:

Jaga Inflasi, Pemprov DKI Bakal Gelar Pasar Sembako Murah Hingga Lebaran

Menurutnya, tren inflasi komoditas beras masih berlanjut hingga Februari, dengan inflasi mencapai 5,32 persen. Hampir seluruh provinsi mengalami inflasi beras, tepatnya sebanyak 37 provinsi yang mencatatkan kenaikan harga beras. Sementara itu, satu provinsi lainnya mengalami penurunan inflasi beras.

Secara umum, komponen harga bergejolak (volatile food) mengalami inflasi sebesar 1,53 persen, memberikan andil lebih tinggi (0,25 persen) dibanding komponen lainnya, yakni inflasi inti (0,09 persen) dan inflasi harga diatur pemerintah (0,03 persen).

Baca juga:

Bansos Beras Diperpanjang Selama 3 Bulan

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, saat melaporkan Perkembangan Indeks Harga Konsumen Februari 2024 di Jakarta, Jumat (1/3). Foto: ANTARA/Imamatul Silfia
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, saat melaporkan Perkembangan Indeks Harga Konsumen Februari 2024 di Jakarta, Jumat (1/3). Foto: ANTARA/Imamatul Silfia
>Komoditas pangan lainnya yang menjadi faktor pendorong inflasi Februari adalah cabai merah dengan andil 0,09 persen, telur ayam ras 0,04 persen, serta daging ayam ras 0,02 persen.

Sedangkan untuk cabai merah, inflasi tercatat di setiap level perdagangan, di mana inflasi pada produsen pedesaan sebesar 4,56 persen, grosir 16,01 persen, dan eceran 17,78 persen.

Kenaikan harga cabai merah di tingkat eceran sejalan dengan kenaikan harga di produsen pedesaan dan grosir. Adapun inflasi komoditas telur dan daging ayam ras didorong oleh kenaikan harga pakan ternak ayam, yang mengalami inflasi 0,36 persen untuk bahan pakan dedak, 0,80 persen untuk jagung pipilan, 0,04 persen untuk bekatul, dan 0,22 persen untuk bungkil.

Diketahui, inflasi bulanan Februari tercatat sebesar 0,37 persen mtm. Sementara itu, inflasi tahunan mencapai 2,75 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender 0,41 persen (year-to-date/ytd). (*)

Baca juga:

Naiknya Harga Beras Dinilai Alihkan Fokus Publik Soal Dugaan Kecurangan Pemilu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan