BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6

Kamis, 16 Oktober 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi masih terus memonitor dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang mengguncang pada Kamis (16/10).

Kepala BPBD Sarmi, Darius Nari, menyatakan kepada Antara bahwa guncangan gempa dengan magnitudo 6,6 tersebut sempat membuat masyarakat terkejut.

Baca juga:

Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada

Pusat gempa diperkirakan berada sekitar 32 kilometer tenggara Sarmi, dengan kedalaman 18 kilometer. Guncangan gempa dirasakan V MMI, dan pusatnya diprediksi berada di sekitar Pantai Timur, tepatnya di Pulau Masi-masi.

"Kami masih terus memantau terkait dampak gempa karena ada laporan beberapa bangunan di Sarmi rusak," ujar Darius Nari.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui keterangan tertulisnya, menjelaskan bahwa gempa ini tergolong gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Analisis mekanisme sumber menunjukkan adanya pergerakan naik (thrust fault).

Baca juga:

'Tepuk Gempa' BMKG dan Simulasi Sejak Dini, Perbandingan Cara Indonesia dan Jepang Bersiap Hadapi Bencana

Dampak guncangan gempa juga terasa di wilayah lain, termasuk Jayapura dan Kasonaweja (skala intensitas III MMI), serta Wamena, Timika, dan Nabire (skala intensitas II MMI).

"Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan