BPBD Mulai Terima Laporan Bangunan Rusak Buntut Gempa Magnitudo 6,6
Ilustrasi - Alat pendeteksi gempa dan gelombang tsunami. ANTARA/HO-BMKG
Merahputih.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sarmi masih terus memonitor dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 yang mengguncang pada Kamis (16/10).
Kepala BPBD Sarmi, Darius Nari, menyatakan kepada Antara bahwa guncangan gempa dengan magnitudo 6,6 tersebut sempat membuat masyarakat terkejut.
Baca juga:
Papua Digoyang Gempa Magnitudo 6,6: Tak Berpotensi Tsunami, Masyarakat Diminta Waspada
Pusat gempa diperkirakan berada sekitar 32 kilometer tenggara Sarmi, dengan kedalaman 18 kilometer. Guncangan gempa dirasakan V MMI, dan pusatnya diprediksi berada di sekitar Pantai Timur, tepatnya di Pulau Masi-masi.
"Kami masih terus memantau terkait dampak gempa karena ada laporan beberapa bangunan di Sarmi rusak," ujar Darius Nari.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, melalui keterangan tertulisnya, menjelaskan bahwa gempa ini tergolong gempa bumi dangkal yang dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Mamberamo. Analisis mekanisme sumber menunjukkan adanya pergerakan naik (thrust fault).
Baca juga:
Dampak guncangan gempa juga terasa di wilayah lain, termasuk Jayapura dan Kasonaweja (skala intensitas III MMI), serta Wamena, Timika, dan Nabire (skala intensitas II MMI).
"Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Prediksi Hujan Merata di Jakarta, Jakut Disertai Petir. Siapkan Payung!
Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Nias Selatan, Dipicu Aktivitas Subduksi Lempeng
BMKG Keluarkan Peringatan, Bengkulu Masuk Kategori Waspada Cuaca Buruk 3 Hari Ke Depan
Waspadai Ancaman Banjir Rob Pesisir Sumbar 3-7 Desember
Data dan Fakta Banjir Melanda Aceh, 1.418.872 Jiwa Terdampak
Hari Ini Hujan Intai Sumbar-Sumut-Aceh, BMKG Ingatkan Semua Pihak Tetap Waspada
Terjadi 108 Kali Gempa di Jawa Barat Sepanjang November, BMKG Keluarkan Rekomendasi untuk Masyarakat
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Ancam Pulau Jawa - NTT saat Periode Nataru 2026
BMKG Sempat Beri Peringatan Dini Siklon Tropis Senyar Sebelum Bencana Sumatra Terjadi
BMKG Coba Kendalikan Cuaca di Langit Sumatra Hingga 3 Desember