BNPB Kirim Dana Siap Pakai Buat Korban Banjir di Kalimantan Barat
Rabu, 10 November 2021 -
MerahPutih.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp 1,5 miliar guna penanganan banjir yang melanda empat kabupaten di Kalimantan Barat. Bantuan tersebut disalurkan ke Kabupaten Kabupaten Sintang Rp 500 juta, Kabupaten Melawi Rp 500 juta, Kabupaten Sanggau Rp 250 juta dan Kabupaten Sekadau Rp 250 juta.
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito memastikan, penanganan banjir berjalan baik, juga untuk mendengar dan mendapat masukan dari korban banjir dan perangkat daerah terkait.
Baca Juga:
Jakarta Masih Kebanjiran, PSI: Anies Jangan Berfokus pada Program Gimmick
Untuk daerah terdampak paling parah, pemerintah melalui BNPB juga memberikan bantuan Logistik dan Peralatan (Logpal) kepada korban pengungsi dan petugas BPBD setempat serta jajaran petugas di lapangan berupa paket makanan siap saji, tenda, selimut, matras, perahu dan masker.
Dua kabupaten paling parah yaitu Kabupaten Sintang mendapat bantuan berupa selimut 300 buah, makanan siap saji sebanyak 504 paket, lauk pauk sebanyak 501 paket, masker KF 94 sebanyak 5.000 buah, matras 300 lembar, 2 set tenda pengungsi serta 2 unit perahu polyethylene.
Sedangkan untuk korban pengungsian di Melawi mendapat bantuan berupa selimut 200 buah, makanan siap saji sebanyak 504 paket, lauk pauk sebanyak 501 paket, masker KF 94 sebanyak 5.000 buah, matras 300 lembar.
Ganip menjelaskan fenomena alam La Nina yang berdampak pada meningkatnya curah hujan menjadi penyebab banjir. Sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), La Nina diprediksi akan terjadi hingga Januari-Februari 2022.
Hujan dengan intensitas tinggi yang membuat debit air Sungai Kapuas dan Melawi meluap itu memicu terjadi banjir. Oleh karena itu, penanganannya harus disiasati dengan mitigasi yang tepat dan benar.

Solusi jangka pendeknya, menurut Ganip adalah penyelamatan masyarakat terdampak, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Penyelamatan masyarakat terdampak dan pemenuhan kebutuhan terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia dan anak-anak menjadi prioritas.
BNPB, kata ia, sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan jajaran forkopimda untuk bersinergi membantu penanganan bencana. Pemda, kata Ganip telah membuat status tanggap darurat.
"Saya arahkan bupati dan forkopimda untuk memikirkan penanganan pengungsi untuk waktu yang cukup lama, sesuai kondisi kemungkinan curah hujan ke depan akan semakin meningkat," ucap Ganip. (Knu)
Baca Juga:
Sampai Oktober 2021, Pemprov DKI Terima 4.925 Aduan Banjir